Kurangi Perdagangan Manusia, Robot "Prostitusi" Bakal Meluncur 2050?
NEW ZELAND - Peneliti menyebutkan pekerjaan prostitusi yang dilakukan manusia akan ketinggalan zaman pada 2050. Pasalnya, para peneliti memprediksi robot "pekerja seks" bakal meluncur pada era tersebut. Dengan meluncurnya robot prostitusi tersebut diharapkan dapat menekan jumlah perdagangan manusia.
Hal tersebut merupakan gambaran dari Michelle Mars dan Ian Yeoman dari Victoria University of Wellington yang mengatakan robot manusia akan tersedia di rumah bordil, sehingga mulai menggeser peran manusia sebagai pekerja prostitusi. Demikian diwartakan Huffington Post, Rabu (16/5/2012). Mars dan Yoeman mengatakan, "Hadirnya robot untuk menggantikan fungsi manusia untuk pekejaan kotor, akan mengurangi perdagangan wanita dan menekan bermacam jenis penyakit yang muncul dari bisnis prostitusi."
"Robot prostitusi sudah tak dapat terelakkan, bahkan mereka sudah ada. Masyarakat kini telah memiliki hubungan dengan mesin, dan hubungan tersebut menjadi semakin intim dengan perkembangan teknologi," kata Mars. Ia mencontohkan salah satu robot prostitusi yang bernama 'Roxxxy'. 'Roxxxy' merupakan boneka interaktif yang dijual USD7 ribu hingga USD9 ribu. Robot tersebut resmi dipamerkan di acara hiburan khusus dewasa pada 2010. Bahkan, MSNBC.com menuliskan robot tersebut bisa diatur sesuai dengan karakter yang diinginkan.
"Manusia prostitusi masih akan ada di sekitar kita. Pekerjaan prostitusi merupakan profesi tertua dan tidak akan ditanggalkan dengan kehadiran robot. Hanya saja robot akan mengurangi profitabilitas eksploitasi manusia," tandas Mars.
Hal tersebut merupakan gambaran dari Michelle Mars dan Ian Yeoman dari Victoria University of Wellington yang mengatakan robot manusia akan tersedia di rumah bordil, sehingga mulai menggeser peran manusia sebagai pekerja prostitusi. Demikian diwartakan Huffington Post, Rabu (16/5/2012). Mars dan Yoeman mengatakan, "Hadirnya robot untuk menggantikan fungsi manusia untuk pekejaan kotor, akan mengurangi perdagangan wanita dan menekan bermacam jenis penyakit yang muncul dari bisnis prostitusi."
"Robot prostitusi sudah tak dapat terelakkan, bahkan mereka sudah ada. Masyarakat kini telah memiliki hubungan dengan mesin, dan hubungan tersebut menjadi semakin intim dengan perkembangan teknologi," kata Mars. Ia mencontohkan salah satu robot prostitusi yang bernama 'Roxxxy'. 'Roxxxy' merupakan boneka interaktif yang dijual USD7 ribu hingga USD9 ribu. Robot tersebut resmi dipamerkan di acara hiburan khusus dewasa pada 2010. Bahkan, MSNBC.com menuliskan robot tersebut bisa diatur sesuai dengan karakter yang diinginkan.
"Manusia prostitusi masih akan ada di sekitar kita. Pekerjaan prostitusi merupakan profesi tertua dan tidak akan ditanggalkan dengan kehadiran robot. Hanya saja robot akan mengurangi profitabilitas eksploitasi manusia," tandas Mars.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar