Apr 20, 2012 - Rumah.com
Share15 | twitter | table_add Komentar | email_go E-mail ke teman | share Bookmark & Share
RumahCom - Dalam membeli ruko (rumah toko), lokasi adalah yang terpenting. Jika salah memilih lokasi, ingin untung malah jadi buntung.
Pengamat properti Panangian Simanungkalit menjelaskan, ruko bisa dibagi menjadi empat lokasi. Pertama, di kawasan perumahan yang menjadi bagian komersial perumahan tersebut. Investasi ruko di sini layak, sepanjang perumahan tersebut telah hidup (mature). "Artinya, jumlah penghuninya telah membutuhkan fasilitas komersial. Tetapi, demand terhadap ruko pun tergantung pada lokasi perumahan," kata Panangian.
Kedua, ruko di jalan-jalan besar. Biasanya semakin banyak kantor cabang bank atau ATM yang ada di lokasi tersebut, semakin bagus untuk investasi ruko. Keberadaan bank oleh sebagian pihak dinilai menandakan banyaknya transaksi. Perhatikan juga lalu-lintas yang lewat di jalan tersebut. Umumnya, perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan penyedia jasa ritel selalu mencari lokasi kantor atau toko di kawasan yang dilewati banyak orang.
Ketiga, ruko yang berlokasi di kompleks trade centre. Dan keempat, ruko yang berada di kawasan ruko, seperti Grand Wijaya.
Panangian mengingatkan para investor agar tidak membeli ruko di lokasi yang belum berkembang, karena sifatnya masih spekulatif. Misalnya ruko di kompleks perumahan yang baru dibangun, di trade center yang sifatnya masih uji coba, atau di jalan yang jauh dari pusat keramaian. "Ruko-ruko seperti ini perkembangannya agak lambat," tuturnya.
Sebelum membeli ruko untuk investasi, harus diprediksi segmen bisnis apa yang akan menjadi penyewanya. "Utamakan perusahaan yang bisnisnya sudah established, seperti bank, bakery, fast food franchise, atau outlet yang memiliki brand. Sebaliknya, hindari penyewa yang bisnisnya belum established, seperti rumah makan atau bisnis yang sifatnya hit and run," tutup Panangian.
Anto Erawan
(antoerawan@rumah.com)
Share15 | twitter | table_add Komentar | email_go E-mail ke teman | share Bookmark & Share
RumahCom - Dalam membeli ruko (rumah toko), lokasi adalah yang terpenting. Jika salah memilih lokasi, ingin untung malah jadi buntung.
Pengamat properti Panangian Simanungkalit menjelaskan, ruko bisa dibagi menjadi empat lokasi. Pertama, di kawasan perumahan yang menjadi bagian komersial perumahan tersebut. Investasi ruko di sini layak, sepanjang perumahan tersebut telah hidup (mature). "Artinya, jumlah penghuninya telah membutuhkan fasilitas komersial. Tetapi, demand terhadap ruko pun tergantung pada lokasi perumahan," kata Panangian.
Kedua, ruko di jalan-jalan besar. Biasanya semakin banyak kantor cabang bank atau ATM yang ada di lokasi tersebut, semakin bagus untuk investasi ruko. Keberadaan bank oleh sebagian pihak dinilai menandakan banyaknya transaksi. Perhatikan juga lalu-lintas yang lewat di jalan tersebut. Umumnya, perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan penyedia jasa ritel selalu mencari lokasi kantor atau toko di kawasan yang dilewati banyak orang.
Ketiga, ruko yang berlokasi di kompleks trade centre. Dan keempat, ruko yang berada di kawasan ruko, seperti Grand Wijaya.
Panangian mengingatkan para investor agar tidak membeli ruko di lokasi yang belum berkembang, karena sifatnya masih spekulatif. Misalnya ruko di kompleks perumahan yang baru dibangun, di trade center yang sifatnya masih uji coba, atau di jalan yang jauh dari pusat keramaian. "Ruko-ruko seperti ini perkembangannya agak lambat," tuturnya.
Sebelum membeli ruko untuk investasi, harus diprediksi segmen bisnis apa yang akan menjadi penyewanya. "Utamakan perusahaan yang bisnisnya sudah established, seperti bank, bakery, fast food franchise, atau outlet yang memiliki brand. Sebaliknya, hindari penyewa yang bisnisnya belum established, seperti rumah makan atau bisnis yang sifatnya hit and run," tutup Panangian.
Anto Erawan
(antoerawan@rumah.com)
GuruRumah 23 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar