Setelah mulai banyak terbongkar proyek-proyek pencitraan walikota solo yang kader PDIP ini, yang bisa dibilang hanya pepesan kosong.
ternyata pembuatan mobil ESEMKA sebagai bagian pencintraan jokowi ini banyak sparepartnya ketahuan import. Hal ini dibongkar oleh sukiat, yaitu tokoh kunci proyek ESEMKA tsb. Padahal jokowi berulang kali menyatakan bahwa semua komponen mobil esemka produksi lokal. Kenapa demi citra sampai melakukan pembohongan publik kayak gitu ya???
Lebih parah lagi ternyata setelah sukiat menyampaikan informasi tsb apa adanya, dia di ancam oleh kelompok2 tertentu. kemungkinan besar antek antek PDIP lah karena kedoknya terbongkar.
Coba misalnya calon mobnas Mobil ESEMKA tidak untuk pencitraan, pasti dukungan luas rakyat indonesia akan terus mengalir. tapi ternyata semua itu hanya demi citra, meskipun membohongi publik.
Semoga industri mobil nasional akan berjaya di tangan orang yang benar-benar tulus ingin memajuka teknologi otomotif di indonesia, bukan politikus yang penuh intrik.
http://www.solopos.com/2012/solo/ese...il-lain-167458
Sukiyat: Hampir Semua Komponen Mobil Esemka Mencomot Mobil Lain
KLATEN – Sukiyat, pengusaha bengkel di Klaten yang selama ini menjadi salah satu mitra dalam perakitan mobil Esemka, mengaku bahwa mobil yang dirakitnya sebetulnya hampir semua komponennya mencomot dari komponen mobil produk lain.
"Yang betul-betul saya buat sendiri adalah chasis dan body mobilnya," ujar Sukiyat dalam wawancara dengan Espos di kantornya, Sabtu (3/3/2012).
Pengusaha bengkel itu mengatakan dirinya tidak berbohong soal mobil Esemka. "Mobil itu hanya hasil praktek sejumlah siswa Esemka Trucuk. Jadi saya juga bingung dan kaget kalau kemudian mobil Esemka ini diklaim sebagai mobil nasional."
Sukiyat, salah satu orang yang ikut merakit mobil Esemka dan belakangan didepak dari proyek Esemka, mengaku bahwa mobil yang dirakitnya menggunakan sejumlah komponen dari mobil lain. "Mana bisa Indonesia memproduksi gigi transmisi, sehingga saya beli komponen buatan Cina di Surabaya," ujar Kiyat lagi.
Menurut Sukiyat, sebetulnya proyek SMK itu sudah macet pada tahun 2002, karena kekurangan biaya. Namun, setelah dia terjun dan memberi kesempatan kepada para siswa SMK Trucuk untuk praktek kerja, barulah proyek perakitan ini bisa berjalan kembali.
"Masalah muncul ketika mobil hasil rakitan ini kemudian dibawa ke Solo untuk dipamerkan di SMK 2, Solo, dan kemudian diklaim sebagai (calon) mobil nasional oleh Walikota Solo Jokowi," beber Kiyat lebih jauh.Danie H Soe'oed
.
ternyata pembuatan mobil ESEMKA sebagai bagian pencintraan jokowi ini banyak sparepartnya ketahuan import. Hal ini dibongkar oleh sukiat, yaitu tokoh kunci proyek ESEMKA tsb. Padahal jokowi berulang kali menyatakan bahwa semua komponen mobil esemka produksi lokal. Kenapa demi citra sampai melakukan pembohongan publik kayak gitu ya???
Lebih parah lagi ternyata setelah sukiat menyampaikan informasi tsb apa adanya, dia di ancam oleh kelompok2 tertentu. kemungkinan besar antek antek PDIP lah karena kedoknya terbongkar.
Coba misalnya calon mobnas Mobil ESEMKA tidak untuk pencitraan, pasti dukungan luas rakyat indonesia akan terus mengalir. tapi ternyata semua itu hanya demi citra, meskipun membohongi publik.
Semoga industri mobil nasional akan berjaya di tangan orang yang benar-benar tulus ingin memajuka teknologi otomotif di indonesia, bukan politikus yang penuh intrik.
http://www.solopos.com/2012/solo/ese...il-lain-167458
Sukiyat: Hampir Semua Komponen Mobil Esemka Mencomot Mobil Lain
KLATEN – Sukiyat, pengusaha bengkel di Klaten yang selama ini menjadi salah satu mitra dalam perakitan mobil Esemka, mengaku bahwa mobil yang dirakitnya sebetulnya hampir semua komponennya mencomot dari komponen mobil produk lain.
"Yang betul-betul saya buat sendiri adalah chasis dan body mobilnya," ujar Sukiyat dalam wawancara dengan Espos di kantornya, Sabtu (3/3/2012).
Pengusaha bengkel itu mengatakan dirinya tidak berbohong soal mobil Esemka. "Mobil itu hanya hasil praktek sejumlah siswa Esemka Trucuk. Jadi saya juga bingung dan kaget kalau kemudian mobil Esemka ini diklaim sebagai mobil nasional."
Sukiyat, salah satu orang yang ikut merakit mobil Esemka dan belakangan didepak dari proyek Esemka, mengaku bahwa mobil yang dirakitnya menggunakan sejumlah komponen dari mobil lain. "Mana bisa Indonesia memproduksi gigi transmisi, sehingga saya beli komponen buatan Cina di Surabaya," ujar Kiyat lagi.
Menurut Sukiyat, sebetulnya proyek SMK itu sudah macet pada tahun 2002, karena kekurangan biaya. Namun, setelah dia terjun dan memberi kesempatan kepada para siswa SMK Trucuk untuk praktek kerja, barulah proyek perakitan ini bisa berjalan kembali.
"Masalah muncul ketika mobil hasil rakitan ini kemudian dibawa ke Solo untuk dipamerkan di SMK 2, Solo, dan kemudian diklaim sebagai (calon) mobil nasional oleh Walikota Solo Jokowi," beber Kiyat lebih jauh.Danie H Soe'oed
.
rakyatberjuang 24 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar