Bentrok Antar Desa, Luwu Utara Mencekam

[imagetag]

MASAMBA - Situasi keamanan di Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, malam tadi, memanas dan mencekam, akibat dua rumah warga di Dusun Salu Laiya, Desa Terpedo Jaya, dibakar massa. Pembakaran rumah ini terjadi setelah puluhan warga melakukan penyerangan, sekitar pukul 15:00 Wita, sore kemarin.

Penyerangan puluhan warga ini diduga terkait kasus tewasnya Iwan alias Bogel, salah satu warga Dusun Tarue, Desa Buangin, yang telah memicu terjadinya bentrok warga sehari sebelumnya. Dua rumah warga yang dibakar massa ini, masing-masing milik Asral dan Kebba. Rumah semipermanen milik Asral dan rumah kayu milik Lebba, rata dengan tanah.

Untung saja, saat terjadi penyerangan, pemilik rumah itu telah mengungsi beberapa jam sebelumnya, setelah mendengar kabar akan terjadi penyerangan dari warga dusun tetangga. Informasi dihimpun Sindo, pelaku penyerangan mengenakan topeng dan menghunus senjata tajam, membakar dua rumah dari arah perbukitan sehingga luput dari pantauan petugas keamanan dari Polres Luwu Utara.

Kelompok penyerang juga melepaskan tembakan senjata api rakitan yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Papporo, sehingga membuat warga ketakutan. Para penyerang membakar rumah tersebut -sesuai informasi di lokasi kejadian- karena menduga rumah tersebut milik pelaku penganiayaan yang menewaskan Bogel. Mereka menyiram rumah dengan bensin dan menyulutnya dengan api. Hanya hitungan menit, rumah tersebut terbakar dan rata tanah.

"Pelakunya sulit dikenali karena mengenakan penutup wajah (topeng). Mereka puluhan orang," kata Kepala desa Terpedo Jaya, Aris Mursalim.

Benny Boy Alla, salah seorang warga Terpedo Jaya kepada Sindo malam tadi mengungkapkan situasi di Desa Terpedo Jaya mencekam. Sebagian warga sejak siang kemarin memilih mengungsi dan mengosongkan rumahnya karena tersiar kabar akan terjadi pembakaran rumah dan penyerangan ke desa itu.

"Polisi sudah bersiaga dan malam ini desa kami mencekam. Tidak ada warga yang berani ke luar rumah," kata Boy kepada Sindo via ponselnya di Sabbang, malam tadi.

Hingga malam tadi, aparat Polres Lutra diback-up personel Brimob Baebunta dan pasukan TNI dari Kodim 1403 Sawerigading Palopo, memperketat pengamanan di dua desa tersebut. Aparat juga mulai menyisir senjata api rakitan dan senjata tajam seperti tombak dan parang di rumah warga.

"Sebanyak 150 aparat kepolisian dan Brimob disiagakan di dua desa, karena dikhawatirkan terjadi penyerangan susulan setelah siang hari terjadi pembakaran dua rumah warga," kata Kapolres Lutra, AKBP Agus Risendi.

Kapolres menyatakan, pihaknya tengah mengejar pelaku penganiayaan yang menewaskan Iwan, yang memicu terjadinya bentrokan warga desa bertetangga yang masih satu rumpun di Sabbang. "Kita secepatnya menangkap pelakunya. Hingga saat ini, 8 saksi telah dimintai keterangannya terkait penikaman yang menewaskan korban," jelas Kapolres, seraya menambahkan, identitas pelaku telah dikantongi dan diupayakan dilakukan penangkapan.

Kapolres mengimbau warga tidak terprovokasi berbagai isu negatif yang mulai berhembus di daerah itu, karena kasus ini murni tindak kriminal. Ditegaskan, kasus ini tidak terkait SARA karena perkara ini tidak melibatkan agama, suku atau etnis tertentu.

Sementara Bupati Lutra, Arifin Junaidi, meminta warga Sabbang yang masih satu rumpun, menghentikan pertikaian.

katefc 16 Apr, 2012

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...