Ketua DPR Marzuki Alie bersama Sekretariat Jenderal DPR Nining Indra Saleh (kiri). TEMPO/Imam Sukamto
RABU, 07 MARET 2012
Ketua DPR Dinilai 'Lemah' Hadapi Rok Mini
Jakarta - Politikus Partai Golkar yang dikenal sebagai aktivis perempuan Nurul Arifin menilai pelarangan rok mini di DPR bagai membuka kelemahan Ketua DPR Marzuki Alie. Menurut Nurul, kekhawatiran Marzuki soal kekerasan seksual terlalu mengada-ada. "Itu pikirannya laki-laki saja yang perlu diperbaiki," kata Nurul kepada Tempo, Selasa malam, 6 Maret 2012.
Nurul meminta Marzuki mengintrospeksi dirinya sendiri dan tak hanya menyalahkan perempuan. Ia menegaskan, pengaturan cara berpakaian yang melarang rok mini sangat tak masuk akal. Anggota Komisi Pemerintahan ini menilai para staf perempuan di DPR sudah berpakaian cukup sopan. Ia juga yakin para staf DPR bisa menyesuaikan pakaian dengan lingkungan kerja. "Para staf perempuan fashionable dan sopan. Saya tak melihat cara berpakaian yang mengganggu pemandangan," katanya.
Ia menilai para pendukung peraturan cara berpakaian sebagai orang yang tak tahu mode. "Mereka tak siap dengan perubahan cara berpakaian anak muda." Nurul mendesak pimpinan DPR membuat peraturan yang lebih substansial. "Buatlah peraturan yang rapi, jangan tendensius mengarah ke rok mini."
Sebelumnya, Marzuki Alie mengatakan sedang menyelesaikan peraturan soal cara berpakaian di DPR. Salah satu isi peraturan yang disusun bersama Badan Kehormatan Dewan ini melarang penggunaan rok mini. Politikus Partai Demokrat ini menilai penggunakan pakaian yang minim oleh perempuan di DPR bisa mengganggu politikus laki-laki.
(author unknown) 07 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar