MEDAN--MICOM: Operasional kendaraan bermotor yang mencapai 2,2 juta unit lebih di Sumatra Utara (Sumut) menjadi penyumbang terbesar dalam emisi gas rumah kaca yang berpengaruh pada pencemaran lingkungan hidup.
Dalam workshop Pengembangan Kapasitas Inventarisasi Gas Rumah Kaca di Medan, Selasa (28/2), Kepala Badan Lingkungan Sumut Hidayati mengatakan selain keberadaan 2.284.404 kendaraan bermotor, kegiatan 1.600 industri dan 498 lokasi kebakaran lahan turut memperburuk kondisi lingkungan hidup di Sumut.
Demikian juga dengan keberadaan sampah yang diperkirakan mencapai 7.800 ton per hari, ikut mwempengaruhi. Menurutnya, jumlah penduduk sekitar 13 juta jiwa menghasilkan 0,6 kilogram sampah per orang per hari.
Selain itu, keberadaan 1,7 hektare perkebunan sawit di Sumut dalam pengolahannya diperkirakan berpotensi menghasilkan 8,7 miliar ton zat setara karbondioksida (CO2) per tahun. Secara nasional, diperkirakan akan terjadi peningkatan partikel debu hingga 20 kali pada 2018 jika tidak dilakukan perubahan mendasar terhadap keberadaan emisi gas rumah kaca tersebut.
Untuk tingkat Sumut, kata Hidayati, pihaknya menerapkan sejumlah kebijakan, antara lain peningkatan kualitas air permukaan di Sungai Asahan, Sungai Deli, dan Belawan; konservasi ekosistem Danau Toba, pantai timur dan pantai barat.
sumber
(author unknown) 01 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar