"Dengan investasi sekitar Rp125,7 triliun, kita harapkan hasil investasinya mencapai Rp12,2 triliun," kata Direktur Investasi Jamsostek Elvyn G Masassya saat ditemui di gedung DPR-RI, Kamis (1/3).
Menurut Elvyn, dana investasi tersebut akan ditempatkan pada obligasi sekitar 40-44 persen, deposito berjangka sekitar 28-32 persen, saham berkisar 18-22 persen, reksa dana sebanyak 4-8 persen, serta properti dan penyertaan 1-2 persen.
"Kita akan menaikkan portofolio di saham dan obligasi, sedangkan deposito diturunkan. Penurunan alokasi ini karena bunga bank rendah dibandingkan tahun lalu," imbuhnya.
Rencana peningkatan portofolio di obligasi dan saham itu menyusul keberhasilan Indonesia mengantongi status investment grade. Elvyn percaya volume obligasi akan terus bertambah seiring dengan membaiknya status perekonomian Indonesia.
"Kami percaya pasar obligasi akan lebih marak lagi. Ada porsi yang kita alokasikan baik obligasi pemerintah maupun korporasi," tuturnya.
Saat ini, kepemilikan obligasi pemerintah masih menguasai sekitar 70 persen, sedangkan korporasi hanya 30 persen. Perseroan juga terus membeli surat utang yang hold to maturity dan diperdagangkan di pasar modal.
"Caranya adalah ketika kupon rendah kita akan tambah porsi trading. Yang kita harapkan bukan dari kupon melainkan gain," tutur Elvyn.
sumber
(author unknown) 01 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar