Hal tersebut dikemukakan Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya Ali Maschan Musa dan Romo Mardiatmaja pada acara paparan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama (Balitbang-Kemenag) menyoal Laporan Tahunan Keagamaan Indonesia tahun 2011 di Jakarta, Rabu (29/2).
"Solusi dari munculnya kesalah pahaman dalam kehidupan beragama adalah dengan dialog dan dialog," kata Ali Maschan Musa yang juga anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) ini.
Untuk itu, ia menghimbau agar tokoh agama bersikap lembut dan menjadi sumber inspirasi keteduhan beragama.
"Kadang-kadang kita begitu melihat wajah tokoh agama tertentu yang tidak menyejukan rasanya mau marah saja.Jadi tokoh agama mesti menjadi contoh yang mengutamakan dialog dalam kerukunan keberagamaan kita," cetusnya.
Ia mencontohkan Nabi Muhammad SAW saja dalam sejarahnya ketika ingin dibunuh lawannya tetap memberi maaf dan pengampunan kepada pelaku. "Jadi kita sebagai muslim hendaknya mampu memberi penyelamatan kepada orang lain sekalipun berbeda agama," tandasnya.
Maschan Musa prihatin dengan masih adanya sikap radikalisasi sebagian sikap umat beragama yang rela membunuh dengan alasan demi masuk surga secara sepihak.
Senada dengan itu, Romo Mardiatmaja menyatakan forum dialog antarumat beragama mesti sering dilakukan. "Dialog -dialog acara seperti ini yang diselenggarakan Balitbang Kemenag harus rutin dan kontinyu guna memusyawarahkan dan membicarakan permasalahan kehidupan beragama yang kita hadapi guna mencari jalan keluar yang baik dan positif bagi semua pihak," kata Romo.
Menurut dia, laporan statistik sebuah penelitian keagamaan akan bisu bila tanpa dialog. Pasalnya, melalui dialog yang konstruktif akan tercapai transformasi kehidupan keberagamaan yang baik. Romo berharap agar penelitian yang dilakukan Kemenag mampu dijabarkan secara lebih baik dan ilmiah.
Sedangkan peneliti senior Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kemenag Ahmad Syafii Mufid menambahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kerukunan Umat Beragama yang menjadi hak inisiatif DPR dinanti banyak pihak yang diharapkan mampu menjawab problem kehidupan keberagamaan dewasa ini.
Secara teoritis dan empiris masalah integrasi dan konflik merupakan bagian dari kehidupan umat manusia, tidak terkecuali dalam hubungan antarumat beragama dan kepentingan berbeda. "Di sini konflik selain merupakan ancaman juga menjadi motivasi perubahan. Yang terpenting bagaimana dari konflik antarumat beragama dapat diambil pelajaran untuk perubahan dan harmoni kehidupan bersama," pungkas Mufid.
sumber
(author unknown) 01 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar