berita-beritadotcom (Kefamenanu. NTT): Sejak berhembusnya dugaan korupsi dana wisma atlet sea games 2011 di tubuh Partai Demokrat pusat hingga menyeret sejumlah petinggi partai itu kini salah satu anggota DPRD Partai Demokrat dari Kabupaten Belu NTT diduga mengerjakan proyek di Kabupaten Timor Tengah Utara NTT atas namanya sendiri.
EW, sendiri membantah dirinya yang mengerjakan proyek itu, namun fakta yang diperoleh membenarkan hal itu, sementara Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Advokasi Dan Hukum Partai Demokrat, Benny K. Harman mengatakan jika hal itu terbukti pihaknya akan melaporkan kepada dewan kehormatan .
"Ya kita telusuri kebenarannya, jika terbukti kita akan melaporkan ke Dewan Kehormatan, Undang-undang juga melarang semua anggota dewan mengerjakan proyek, termasuk Demokrat," kata Benny di Kefamenanu, NTT, Kamis (23/02/2012)
Dugaan itu diketahui dari dokumen kontrak serta kwitansi pencairan dana proyek yang ditandatangani langsung oleh EW. Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen dari Dinas PPO Timor Tengah Utara mengakui hal itu sebab tidak ada kuasa direktur lain dalam dokumen kontrak itu.
"Sejauh yang kami liat dalam dokumen kontrak maupun kwitansi pencairan uang, bapak Emanuel Wempi sendiri yang menandatangani langsung, karena tidak ada kuasa direktur lain dalam kontrak itu," kata Edmundus Fallo, Pejabat Pembuat Komitmen dinas PPO TTU.
Sesuai aturan, seorang anggota dewan dilarang bermain proyek karena jabatannya sebagai anggota dewan apalagi mencairkan uang proyek atas nama sendiri. Saat ini pihak PPO sudah memutuskan hubungan kerja namun masih terlihat aktifitas pada proyek itu.
Proyek yang diduga dikerjakan oleh anggota dewan itu berupa pekerjaan pembangunan ruang perpustakaan baru dan pengadaan meubeler di Sekolah Dasar Katolik Kut, Kecamatan Miomaffo Timur TTU NTT dengan senilai Rp 104.526.000, bersumber dari APBD 2011.
sumber
EW, sendiri membantah dirinya yang mengerjakan proyek itu, namun fakta yang diperoleh membenarkan hal itu, sementara Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Advokasi Dan Hukum Partai Demokrat, Benny K. Harman mengatakan jika hal itu terbukti pihaknya akan melaporkan kepada dewan kehormatan .
"Ya kita telusuri kebenarannya, jika terbukti kita akan melaporkan ke Dewan Kehormatan, Undang-undang juga melarang semua anggota dewan mengerjakan proyek, termasuk Demokrat," kata Benny di Kefamenanu, NTT, Kamis (23/02/2012)
Dugaan itu diketahui dari dokumen kontrak serta kwitansi pencairan dana proyek yang ditandatangani langsung oleh EW. Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen dari Dinas PPO Timor Tengah Utara mengakui hal itu sebab tidak ada kuasa direktur lain dalam dokumen kontrak itu.
"Sejauh yang kami liat dalam dokumen kontrak maupun kwitansi pencairan uang, bapak Emanuel Wempi sendiri yang menandatangani langsung, karena tidak ada kuasa direktur lain dalam kontrak itu," kata Edmundus Fallo, Pejabat Pembuat Komitmen dinas PPO TTU.
Sesuai aturan, seorang anggota dewan dilarang bermain proyek karena jabatannya sebagai anggota dewan apalagi mencairkan uang proyek atas nama sendiri. Saat ini pihak PPO sudah memutuskan hubungan kerja namun masih terlihat aktifitas pada proyek itu.
Proyek yang diduga dikerjakan oleh anggota dewan itu berupa pekerjaan pembangunan ruang perpustakaan baru dan pengadaan meubeler di Sekolah Dasar Katolik Kut, Kecamatan Miomaffo Timur TTU NTT dengan senilai Rp 104.526.000, bersumber dari APBD 2011.
sumber
jenglot123 23 Feb, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar