Malaysia melalui Dewan Fatwa Malaysia, mengeluarkan larangan bagi warga Muslim di negara itu ikut ambil bagian dalam demonstrasi-demonstrasi yang dinilai pemerintahan negara itu sebagai hal yang tidak produktif.
"Kerusuhan yang menyebabkan gangguan-gangguan dan merusak properti publik semua dilarang Islam. Ini juga berlaku pada niat apapun untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih dengan mengorganisir demonstrasi-demonstrasi seperti itu," kata ketua dewan, Abdul Shukor Husin, dikutip kantor berita Bernama.
Dekrit otoritas Islam itu terjadi sembilan hari setelah polisi menembakkan gas air mata dan meriam air membubarkan sekitar 50.000 aktivis yang turun ke jalan di pusat kota Kuala Lumpur, menuntut penyelenggaraan pemilu bersih dan adil.
Protes itu satu yang terbesar dalam sejarah negara itu diorganisasikan Koalisi Pemilu Bersih dan Adil (Bersih).
Koalisi itu terbentuk kurang dari setahun untuk menunjukkan kekesalan mereka terhadap kegagalan pemerintah federal mengatasi dugaan penipuan pemilu dan menunda perubahan pada daftar pemilih.
Ratusan orang terluka pada saat para demonstran melemparkan batu dan botol ke arah polisi. Pihak berwenang menahan 512 orang dan kemudian membebaskan mereka.
Abdul Shukor mengatakan dewan fatwa memandang serius bahwa beberapa warga Muslim terpaksa melakukan kerusuhan selama protes.
Dia mengatakan banyak saluran diskusi yang dapat diterapkan tanpa mengorbankan perdamaian di negara ini. Sekitar 61 persen dari penduduk Malaysia adalah Muslim.[ant]
Warga Muslim Malaysia Dilarang Berdemonstrasi
"Kerusuhan yang menyebabkan gangguan-gangguan dan merusak properti publik semua dilarang Islam. Ini juga berlaku pada niat apapun untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih dengan mengorganisir demonstrasi-demonstrasi seperti itu," kata ketua dewan, Abdul Shukor Husin, dikutip kantor berita Bernama.
Dekrit otoritas Islam itu terjadi sembilan hari setelah polisi menembakkan gas air mata dan meriam air membubarkan sekitar 50.000 aktivis yang turun ke jalan di pusat kota Kuala Lumpur, menuntut penyelenggaraan pemilu bersih dan adil.
Protes itu satu yang terbesar dalam sejarah negara itu diorganisasikan Koalisi Pemilu Bersih dan Adil (Bersih).
Koalisi itu terbentuk kurang dari setahun untuk menunjukkan kekesalan mereka terhadap kegagalan pemerintah federal mengatasi dugaan penipuan pemilu dan menunda perubahan pada daftar pemilih.
Ratusan orang terluka pada saat para demonstran melemparkan batu dan botol ke arah polisi. Pihak berwenang menahan 512 orang dan kemudian membebaskan mereka.
Abdul Shukor mengatakan dewan fatwa memandang serius bahwa beberapa warga Muslim terpaksa melakukan kerusuhan selama protes.
Dia mengatakan banyak saluran diskusi yang dapat diterapkan tanpa mengorbankan perdamaian di negara ini. Sekitar 61 persen dari penduduk Malaysia adalah Muslim.[ant]
Warga Muslim Malaysia Dilarang Berdemonstrasi
bungutama 07 May, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar