Uang Panas Perjalanan Dinas

Uang Panas Perjalanan Dinas

Sebenarnya mengherankan ketika BPK melaporkan adanya temuan jenis korupsi baru.
Mengapa? Karena korupsi ini sama sekali tidak baru dan sudah ada sejak jaman dulu.
Tetapi kalau besaran angka yang sampai 7 sampai 8 ribu miliar jadi tolok ukur pemalsu,
Yah, bolehlah, tetapi kan sejak dulu ribuan milyar secara tidak sah juga masuk ke saku
Sementara para pelaku eh … justru mereka yang menjadi pengawas perjalanan palsu.
Benar-benar terlalu nih prilaku, sementara jutaan rakyat ulurkan tangan minta dibantu,
En toh semuanya menjadi gagu, bisu, membeku, jangankan ulurkan tangan membantu,
Pura-pura peduli dan menunjukkan halusnya kalbu, tak ada, sepertinya ini hal yang tabu.
Inilah jika manipulasi tidak hanya kuasai pikiran, tetapi juga sudah merasuk bagai kaldu,
Menyatu dan berpadu antara daging, tulang, darah, pikiran, jiwa, dan nurani jadi satu.
Perilaku dusta dan korup menyebalkan itu kadangkala dibenarkan konsep yang keliru
Bahwa negara ini bukan milik lu, ini milik gue dan para sekutu, kalau elu kan seteru …

Tentu saja banyak pejabat negara memang melakukan perjalanan dinas secara pantas.
Mereka tidak berdusta, mereka berkarya dan mengabdi, dalam saku tak ada uang panas.
Tetapi sayangnya jumlahnya benar-benar tidak seimbang, ibarat suhu sejuk di Cipanas
Dibandingkan panas menggigit di gurun pasir tanpa batas, yang satu jumlahnya terbatas,
Eh … yang lain terus saja di mana-mana mengganas, semua uang panas mereka libas.
Tidak ada sektor yang tidak kena imbas, bahkan jika BPK benar-benar mau kerja tuntas,
Terjunkan semua personil muda yang ada, sidik tuh departemen di negeri para peculas.
Mulai departemen agama sampai pendidikan, mulai luar negeri sampai yang urusi migas,
Hampir dapat dipastikan para peculas ganas penggagas kanal terusan untuk uang panas
Bercokol di sana dengan senyum manis, sikap dan gaya taat beragama, semua sifat buas
Tertutup rapat di balik wajah-wajah polos yang tampang dan tampilannya sanglah ikhlas,
Padahal dibalik itu semua ada rencana, gambaran dan proposal semua perbuatan culas.

Tetapi baiklah, mungkin memang sudah amat terlambat, bisa satu ada dua dasa warsa,
Hanya saja daripada tidak dimulai ini masa, kondisi negara bisa semakin payah rasanya.
Dorongan untuk Anda BPK, ayo kejar semua perompak uang negara, bawa ke penjara
Kalau memang bisa, hanya saja … tetap saja ada rasa khawatir dan curiga dalam dada,
Eh jangan-jangan ini perilaku yang tercela, juga menjadi makanan dan menu kalian juga.
Nah bagaimana kalau sebelum menggebrak seluruh nusantara periksa dulu pejabat BPK,
Bagi yang sudah terbukti baik dan halus seperti kain sutera, segera saja terjunkan mereka
Buru dan sidik semua potensi kerugian yang pelakunya sebenarnya pasti jelas-jelas saja,
Tinggal mau dikuak atau tidak … apalagi pada ini jaman semua hal pasti tercatat datanya,
Semua saja yang namanya perjalanan dinas, mulai dari paling atas sampai di bawah sana,
Semua pasti ada catatannya, ada buktinya, jadi ya, heran saja kalau bilang mana buktinya.
Bukti pasti ada, yang kurang ada adalah tindakan nyata yang ternyata tidak bisa segera.
Inilah yang membuat persoalan sederhana berlarut tak pernah selesai tak pernah purna.
Bahkan dulu yang sudah terbukti saja, eh … peristiwanya mudah menguap begitu saja.
Masih ingat kan kisah dari Unhas sana, yang melibatkan guru besar ketua program pasca?
Sudah hampir sejelas mentari pagi tanpa mega, kata berita di media, tetapi eh nyatanya …
Ya tidak ada apa-apa, ribut menggelora sebentar saja, kemudian tenang seperti samudera.
Nah sekarang momentumnya telah tiba, beritanya bahkan jadi berita utama Kompas Jakarta.
Lalu apalagi yang ditunggu, bongkar saja, memang agak rumit tetapi buktinya kan pasti ada.

Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – Poznan, Poland

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...