WASHINGTON - Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik John McCain, mengkritik kebijakan luar negeri Pemerintahan Obama di Timur Tengah. Menurutnya, Obama telah menerapkan kebijakan yang keliru dalam menghadapi berbagai persoalan di kawasan itu, khususnya krisis Suriah.
"AS seharusnya tidak mengizinkan pasukan pemberontak memegang senjata dalam melawan rezim Presiden Bashar al-Assad," ujar John McCain, kepada ABC yang dikutip The Daily Beast Selasa, (8/5/2012).
McCain menjelaskan lebih lanjut, para pemberontak Suriah yang memegang senjata itu nantinya dapat mengancam keamanan negara-negara tetangga. Senator berusia 75 tahun itu juga menegaskan penolakan terhadap pemberontak Suriah merupakan wujud penolakan langsung terhadap kelompok militan Al Qaeda.
"Bagaimana mungkin kita bisa duduk dan menonton pembantaian ini sementara Presiden AS hanya bisa diam dan tidak berbuat apa-apa?" tutur McCain.
Terkait dengan krisis Suriah, AS selama ini dikenal tergabung dalam kelompok yang disebut sebagai Sahabat Suriah. Kelompok ini dikenal mendukung oposisi Suriah.
Sejumlah negara yang tergabung dalam Sahabat Suriah pun beberapa kali mengadakan pertemuan untuk mencari solusi atas krisis Suriah. Namun, upaya tersebut belum mencapai hasil maksimal.
Jika Liga Arab telah sejak awal menyatakan, perlunya kehadiran militer asing di wilayah Suriah untuk menghentikan kekerasan, AS justru menunjukkan sikap berbeda.
Dalam sebuah kesempatan, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menekankan, pengiriman pasukan asing tentu saja merupakan sebuah solusi yang perlu dibahas. Namun, menurut Clinton saat ini hal tersebut belum diperlukan.
Washington pun menyatakan, akan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mendorong terjadinya proses politik guna tercapainya masa depan yang demokratis serta jauh dari penindasan, terorisme dan ekstremisme.
nagaco 08 May, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar