Aksi kekerasan dengan senjata api yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini dianggap sudah mengkhawatirkan. Ulah para koboi jalanan menunjukkan kemerosotan keamanan di negeri ini.
Fenomena kemerosotan keamanan dalam bentuk penggunakan senjata api dalam berbagai aksi kekerasan, menurut Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Golkar, Hadjriyanto Thohari, ada korelasinya dengan aturan kepemilikan senjata api yang tidak dipatuhi atau dijalankan dengan baik.
"Kita semua tahu bahwa regulasi kepemilikan senjata sudah ada. Dan itu sudah memadai. Persoalannya adalah tidak adanya penegakan hukum. Peraturan adalah satu hal, dan penegakannya adalah hal yang lain. Negara ini memang amburadul dalam hal penegakkan aturan," kata Hadjriyanto kepada VIVAnews, Sabtu malam.
Aturan-aturan yang ada tersebut, menurut Hadjriyanto, sekadar menjadi menjadi dokumen kearifan belaka. "Dengan sekadar katebelece, orang-orang yang tidak berhak dapat memiliki senjata yang semestinya tidak boleh," tambah Hadjriyanto.
Belum lagi meluasnya kepemilikan senjata-senjata oleh orang yang tidak berhak yang cenderung semakin liar.
"Walhasil, kita mau omong apalagi, jika aturan-aturan itu tidak ditegakkan dan dijalankan? Ancaman hukum bagi orang-orang yang memiliki senjata secara tidak sah kan sudah ada. Tapi kalau dibiarkan saja oleh aparat penegak hukum dan keamanan, ya sama saja," kata Hadjriyanto.
Hadjriyanto meminta ada tindakan tegas terhadap kepemilikan senjata yang tidak sah. "Pertanyaannya sekarang cuma satu saja, mau nggak aparat keamanan melakukan razia secara menyeluruh dan tegas terhadap senjata-senjata yang dimiliki secara tidak sah itu? Ya, itu saja. Mau apalagi?" kata Hadjriyanto.
Oleh karena itu, Hadjriyanto meminta aparat keamanan segera melakukan razia kepemilikan senjata api. Jika ditemukan senjata api tersebut dimiliki secara tidak sah, maka pihak yang bersangkutan mesti ditangkap.
"Kepada aparat keamanan terutama polisi, segera lakukan sweeping senjata api secara besar-besaran dengan segara. Sita senjata-senjata api liar, tangkap pemegang senjata yang tidak sah, benahi secara total perizinan dan pemberian izin kepemilikan senjata, dan stop katebelece pemberian izin," kata Hadjriyanto.
Aksi kekerasan dengan senjata api yang terekam media antara lain terjadi di Medan dan Bandung, dua korbannya tewas. Sedangkan di Manado, aksi koboi dilakukan aparat yang diduga dipengaruhi alkohol. Di Jakarta, seorang aparat juga menunjukkan senjatanya saat ribut dengan pengendara motor di kawasan Palmerah. Semua terjadi dalam rentang satu minggu terakhir.
(author unknown) 06 May, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar