Jakarta - Mabes Polri menyatakan bahwa sudah terkumpul sekitar 35 data fisik dari 45 korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
"Hingga tadi malam sudah terkumpul seluruh data korban dari WNI 35 orang, tes DNA data ortologi (gigi) dan pakaian yang digunakan dan ciri khas, dan barang-barang yang dibawa pada saat naik pesawat, sampel DNA sudah diperoleh sehingga nanti memudahkan proses identifikasi korban," ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, Jumat (11/5/2012).
Sementara untuk warga asing (WNA) pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan kedutaan besar masing-masing dengan meminta data ante mortem masing-masing korban.
"Untuk 10 negara asing 8 warga negara Rusia, satu Amerika, satu dari Perancis, kita sudah berkoordinasi dengan kedutaan besar masing-masing yang di Jakarta ini untuk meminta data ante mortemnya masing-masing. Ini menjadi bahan kita untuk identifikasi WNA tersebut bila seandainya WNA sudah meninggal dunia, dalam rangka tes DNA kita juga dibantu dengan fakultas UI Patologi dan kita juga bentuk 9 tim dengan kekuatan 60 orang ahli, ahli forensik, dan DNA," bebernya.
Sementara itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kedutaan Rusia yang berjanji akan membantu khususnya ahli forensik dan DNA dari negeri Beruang Merah tersebut.
sumber inagist
"Hingga tadi malam sudah terkumpul seluruh data korban dari WNI 35 orang, tes DNA data ortologi (gigi) dan pakaian yang digunakan dan ciri khas, dan barang-barang yang dibawa pada saat naik pesawat, sampel DNA sudah diperoleh sehingga nanti memudahkan proses identifikasi korban," ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, Jumat (11/5/2012).
Sementara untuk warga asing (WNA) pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan kedutaan besar masing-masing dengan meminta data ante mortem masing-masing korban.
"Untuk 10 negara asing 8 warga negara Rusia, satu Amerika, satu dari Perancis, kita sudah berkoordinasi dengan kedutaan besar masing-masing yang di Jakarta ini untuk meminta data ante mortemnya masing-masing. Ini menjadi bahan kita untuk identifikasi WNA tersebut bila seandainya WNA sudah meninggal dunia, dalam rangka tes DNA kita juga dibantu dengan fakultas UI Patologi dan kita juga bentuk 9 tim dengan kekuatan 60 orang ahli, ahli forensik, dan DNA," bebernya.
Sementara itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kedutaan Rusia yang berjanji akan membantu khususnya ahli forensik dan DNA dari negeri Beruang Merah tersebut.
sumber inagist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar