Wrong, You are Wrong, Kim Wrong-un, aren't You?

Wrong, You are Wrong, Kim Wrong-un, aren't You?

Kurang ajar, memang kurang ajar koran yang satu ini, nama orang diplesetkan.
Coba bayangkan Jong dengan enaknya diganti Wrong, dan akibatnya bukan
Hanya para pembaca yang tersenyum lebar karena geli, tetapi dewa dan setan
Pun ikut terbahak-bahak melihat bagaimana wajah tak berdosa yang ditahtakan
Empat hari setelah perayaan hari natal di tahun berangka kembar, kelabakan.
Sang matahari yang sensasional memang bebas pilih judul guna dipublikasikan,
Tetapi sang daejang tampak tidak kehabisan akal, buktinya setelah kegagalan,
Dikerahkan ribuan massa penuhi ibu kota guna dengan mata kepala menyaksikan
Pembukaan selubung patung istimewa guna mengenang ayah dan kakek panutan.
Roket boleh terbenam ke samudera tetapi rakyat tetap harus punya kebanggaan,
Inilah konsep berpikir kepala negara termuda di dunia, eh, boleh juga nih komandan.
Cuma masalahnya lalu bagaimana dengan anak-anak dan remaja yang kelaparan,
Yang konon jumlahnya bukan ribuan tetapi jutaan, padahal yang namanya bantuan,
Bantuan makanan dan obat-obatan, dihentikan karena sang pemimpin melawan?
Yah begini nasib jika kebanggaan pepesan kosong lebih mulia dari kesejahteraan.

Jong-un, dari Jong-il, dari Il-sung, dari Hyong-jik, dari Bo-hyon, silsilah ini rasanya
Tidak banyak yang paham dan tahu, apalagi di Indonesia, yang biasanya hanya
Nonton film Korea itupun produksi negara yang satunya yang jauh lebih sejahtera,
Lebih makmur, lebih bebas dan lebih bergaya, sehingga jika tidak ada ini berita,
Yah ... masalah di Korea Utara sayup-sayup saja ada di kepala dan ingatan kita.
Ingatan ini kembali segar hanya karena roketnya, alih-alih berdansa di angkasa,
Eh malah terbenam di dasar samudera, lalu disambung rasa khawatir dan curiga,
Bahwa sekarang misil nuklirlah yang akan segera diuji-coba melesat ke angkasa.
Korea ... oh, Korea ... Korea Utara ... oh Korea Utara. yang nama sebutan aslinya
Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk, engkau memang penuh misteri dan rahasia,
Bayangkan saya rakyat banyak yang kelaparan dan tidak sejahtera, eh ilmuwannya
Berlomba-lomba mengembangkan roket dan senjata nuklir pemusnah manusia,
Mengapa kalau memang punya dana, tidak digunakan untuk bantu rakyat jelata,
Yang sudah tidak sejahtera eh ... hidupnya selalu tertindas dan terlunta-lunta.
Memang bisa saja ada sejumlah alasan yang sangat masuk akal serta logika,
Seperti bagaimana kalau ada negara tetangga tiba-tiba menyerang begitu saja,
Kalau tidak mempunyai senjata handal lalu bagaimana bisa pertahankan negara?
Pertanyaannya negara mana sih yang mau menyerang negara miskin dan papa?
Untuk apa dan apa ada manfaatnya? Korea Selatan itu sudah jelas lebih sejahtera
Karena rakyatnya bebas untuk berdemokrasi, bekerja, belajar dan lakukan apa saja,
Jadi untuk apa menganeksasi negara tetangga, yang seandainya entah mengapa
Tiba-tiba berhasil dan sukses, bukankah dia juga yang banyak ruginya karena
Harus sediakan dana maha raksasa untuk membantu begitu banyak rakyat jelata
Guna memulihkan harga diri, martabat, kesehatan raga dan jiwa, serta tentu saja
Mengejar pendidikan yang bertahun-tahun lamanya tertinggal di belakang sana?
Harapan memang pernah ada ketika yang akan berkuasa adalah anak muda usia,
Tetapi melihat sepak-terjangnya, naga-naganya ini anak muda tidak jauh berbeda
Dari para pendahulunya, dan salah-salah rakyat bisa menjadi semakin sengsara.
Lalu bagaimana dunia yang menyaksikan ini semua, apakah sebaiknya diam saja?

Nah inilah masalahnya ... pelanggaran atas hak asasi manusia urusan semua insan,
Maka suara harus dilantangkan, protes dllancarkan, jika perlu revolusi dikobarkan!

Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – Poznan, Poland

tribudhis 14 Apr, 2012

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...