Sumber : Property Investment, Indonesia Property Listing Market News, Homes Sale Indonesia | Rumah.com
RumahCom - Kementerian Perumahan Rakyat menggandeng PT Astra Internasional, Tbk dalam program percepatan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni (bedah rumah) melalui corporate social responsibilty (CSR). Sebelumnya, Kemenpera telah merangkul sejumlah perusahaan, seperti PT Newmont dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero untuk melakukan mobilisasi dana CSR di sektor perumahan melalui program yang sama.
Di sela-sela penandatanganan MoU, Jumat (13/4) lalu, Menpera, Djan Faridz mengungkapkan, masalah perumahan harus mendapat perhatian dari perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Untuk itu, dia terus mengajak perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia agar menyalurkan dana CSR yang dimilikinya untuk program bedah rumah bagi masyarakat miskin.
Ruang lingkup penandatanganan MoU ini, imbuh Djan, nantinya tidak hanya sebatas pada percepatan peningkatan kualitas rumah layak huni untuk rakyat miskin, tetapi juga meliputi pembangunan PSU, perumahan baru, dan perumahan swadaya bagi masyarakat miskin.
Djan Faridz mengharapkan, perusahaan-perusahaan besar lain di Indonesia akan mengikuti program serupa, mengingat kebutuhan rumah bagi masyarakat semakin besar setiap tahunnya. "Saat ini, setidaknya masih ada sekitar 4,8 juta jiwa rakyat Indonesia yang tinggal di rumah tidak layak huni," tuturnya.
Sementara itu, Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk. mengatakan, jumlah unit rumah yang bakal dibedah, akan ditentukan melalui hasil survei serta penjajakan yang lebih mendalam antara tim Kemenpera dan PT Astra Internasional. "Kami akan melakukan penjajakan untuk menentukan berapa unit rumah yang akan dibedah, di lebih dari seribu unit instalasi PT Astra Internasional," paparnya.
Anto Erawan
(antoerawan@rumah.com)
RumahCom - Kementerian Perumahan Rakyat menggandeng PT Astra Internasional, Tbk dalam program percepatan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni (bedah rumah) melalui corporate social responsibilty (CSR). Sebelumnya, Kemenpera telah merangkul sejumlah perusahaan, seperti PT Newmont dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero untuk melakukan mobilisasi dana CSR di sektor perumahan melalui program yang sama.
Di sela-sela penandatanganan MoU, Jumat (13/4) lalu, Menpera, Djan Faridz mengungkapkan, masalah perumahan harus mendapat perhatian dari perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Untuk itu, dia terus mengajak perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia agar menyalurkan dana CSR yang dimilikinya untuk program bedah rumah bagi masyarakat miskin.
Ruang lingkup penandatanganan MoU ini, imbuh Djan, nantinya tidak hanya sebatas pada percepatan peningkatan kualitas rumah layak huni untuk rakyat miskin, tetapi juga meliputi pembangunan PSU, perumahan baru, dan perumahan swadaya bagi masyarakat miskin.
Djan Faridz mengharapkan, perusahaan-perusahaan besar lain di Indonesia akan mengikuti program serupa, mengingat kebutuhan rumah bagi masyarakat semakin besar setiap tahunnya. "Saat ini, setidaknya masih ada sekitar 4,8 juta jiwa rakyat Indonesia yang tinggal di rumah tidak layak huni," tuturnya.
Sementara itu, Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk. mengatakan, jumlah unit rumah yang bakal dibedah, akan ditentukan melalui hasil survei serta penjajakan yang lebih mendalam antara tim Kemenpera dan PT Astra Internasional. "Kami akan melakukan penjajakan untuk menentukan berapa unit rumah yang akan dibedah, di lebih dari seribu unit instalasi PT Astra Internasional," paparnya.
Anto Erawan
(antoerawan@rumah.com)
masmaskiri 17 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar