Kompleks Parlemen di Senayan yang luas itu boleh dibilang asbak raksasa. Di setiap sudutnya mudah kita temui orang merokok. Lihat saja di depan pintu masuk ruang rapat paripurna. Anggota dewan, tenaga ahli, pegawai sekretariat, hingga wartawan merokok seenaknya. Maklum, di situ tak ada larangan merokok.
Anggota dewan biasanya merokok di samping pintu, di koridor yang menuju ke arah toilet. Tempatnya sepi, bebas dari lalu-lalang sembarang orang. Sebatang rokok serasa lebih mantap dinikmati sembari mengobrol dengan sesama anggota dewan. Anggota Komisi IX yang membidangi masalah kesehatan, Rieke Diah Pitaloka dari Fraksi PDIP, pernah tepergok asyik merokok di situ.
Ruang rapat komisi juga tak steril dari asap rokok, meski dilengkapi pendingin ruangan. Ruang Komisi XI misalnya, seakan surga bagi anggota dewan yang rapat sambil merokok. ; Tiga pimpinan komisi, Harry Azhar Azis dari F-PG, Emir Moeis dari F-PDIP, dan Achsanul Qosasi dari F-PD, ; semuanya adalah "ahli hisab" yang ogah ditegur. Meski sedang memimpin rapat, mulut mereka tak henti mengembuskan asap rokok.
Mungkin karena merasa bebas dan ada kawan, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution?yang jadi mitra Komisi XI?pun ikutan merokok saat rapat berlangsung. Bedanya, Darmin nampak malu-malu. Sehabis satu isapan, rokoknya ia taruh di bawah meja. Setiap kali mulutnya mengembuskan asap, kepalanya menunduk. Wusssh....
Di Komisi X, Parlindungan Hutabarat dari F-PD, punya ritual khusus. Duduk paling belakang di dekat pintu, ia mudah keluar-masuk ruangan. Jika ia masuk ke ruang rapat, otomatis seorang pembantu kantor dengan cekatan menaruh asbak dan secangkir kopi. Si pembantu santai merokok bersama mantan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta ini tanpa peduli lingkungan sekitar.
Di antara penghuni ?surga &rsquo perokok, Ruhut Sitompul, anggota Komisi III dari F-PD, nampak paling semringah. Ia biasa mondar-mandir di Kompleks Parlemen sambil klepas-klepus memamerkan cerutu yang katanya berharga mahal.
Tata tertib persidangan mencantumkan larangan merokok bagi anggota dewan yang bersidang. Tapi, siapa yang peduli? Alhasil, putusan MK (Mahkamah Konstitusi) soal tempat khusus bagi perokok, tampaknya sulit dijalankan di Gedung Wakil Rakyat.
Anggota dewan biasanya merokok di samping pintu, di koridor yang menuju ke arah toilet. Tempatnya sepi, bebas dari lalu-lalang sembarang orang. Sebatang rokok serasa lebih mantap dinikmati sembari mengobrol dengan sesama anggota dewan. Anggota Komisi IX yang membidangi masalah kesehatan, Rieke Diah Pitaloka dari Fraksi PDIP, pernah tepergok asyik merokok di situ.
Ruang rapat komisi juga tak steril dari asap rokok, meski dilengkapi pendingin ruangan. Ruang Komisi XI misalnya, seakan surga bagi anggota dewan yang rapat sambil merokok. ; Tiga pimpinan komisi, Harry Azhar Azis dari F-PG, Emir Moeis dari F-PDIP, dan Achsanul Qosasi dari F-PD, ; semuanya adalah "ahli hisab" yang ogah ditegur. Meski sedang memimpin rapat, mulut mereka tak henti mengembuskan asap rokok.
Mungkin karena merasa bebas dan ada kawan, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution?yang jadi mitra Komisi XI?pun ikutan merokok saat rapat berlangsung. Bedanya, Darmin nampak malu-malu. Sehabis satu isapan, rokoknya ia taruh di bawah meja. Setiap kali mulutnya mengembuskan asap, kepalanya menunduk. Wusssh....
Di Komisi X, Parlindungan Hutabarat dari F-PD, punya ritual khusus. Duduk paling belakang di dekat pintu, ia mudah keluar-masuk ruangan. Jika ia masuk ke ruang rapat, otomatis seorang pembantu kantor dengan cekatan menaruh asbak dan secangkir kopi. Si pembantu santai merokok bersama mantan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta ini tanpa peduli lingkungan sekitar.
Di antara penghuni ?surga &rsquo perokok, Ruhut Sitompul, anggota Komisi III dari F-PD, nampak paling semringah. Ia biasa mondar-mandir di Kompleks Parlemen sambil klepas-klepus memamerkan cerutu yang katanya berharga mahal.
Tata tertib persidangan mencantumkan larangan merokok bagi anggota dewan yang bersidang. Tapi, siapa yang peduli? Alhasil, putusan MK (Mahkamah Konstitusi) soal tempat khusus bagi perokok, tampaknya sulit dijalankan di Gedung Wakil Rakyat.
bollett 19 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar