Perlawanan, Pembangkangan, Pemberontakan
Pertanyaan pertama yang perlu dan harus dijawab berkaitan dengan bocornya
Pidato ketua dewan pembina partai berkuasa yang juga adalah kepala negara,
Dalam rapat internal jajaran petinggi ini partai adalah apakah pidato ini rahasia,
Tepatnya adalah apakah pidato pengarahan ini masuk kategori rahasia negara?
Jawabnya ternyata tidak, tidak, dan tidak ... pidato itu bukan sebuah rahasia ...
Apalagi rahasia negara ... mengapa? ... lho ... yang hadir sangat banyak serta
Isinya pun jelas-jelas bukan rahasia, apalagi rahasia negara ... tidak percaya?
Silahkan simak rekaman pidato di youtube, pidato sang ketua dewan pembina.
Jika tidak salah tangkap di awal rekaman sang dewan pembina tegas berkata,
Seluruh petinggi partai berkuasa mendapat pesan yang gamblang, jelas, nyata
Bahwa mereka harus jujur dan tidak berdusta, harus belajar katakan apa adanya.
Nah ... apanya yang rahasia jika pesan moralnya begini anggun dan begitu mulia?
Ini sama sekali bukan rahasia, malah seharusnya semua kader partai berkuasa
Menyebarluaskan isi pidato pengarahan lewat media ke seluruh rakyat Indonesia.
Atau jangan-jangan ... maaf, ya ... jangan-jangan karena banyak kader partainya
Yang tidak hanya jagoan berkelit tetapi juga berdusta, lalu pengarahan nan mulia
Sebaiknya dijadikan rahasia saja, karena kan pada akhirnya yang malu mereka juga,
Karena dewan pembinanya begitu luar biasa eh ... kader partainya jago berdusta.
Kalau memang ini alasannya ... harapan kita sih tidak ... bolehlah ini pidato labelnya
Mega rahasia, rahasia partai berkuasa, rahasia negara, tak boleh bocor ke media.
Tetapi tidak, bukan ... tidak begitu, bukan ... lalu apanya yang jadi rahasia sehingga
Ketika pidato pengarahan nan agung mulia disiarkan negara seperti ambruk saja?
Dalam pidato juga ada sindiran pada satu dua ketua partai yang pernah berkuasa,
Tetapi ini kan biasa, di warung-warung makan malah sindirannya jauh lebih berbisa,
Sindiran sang dewan malah terlalu santun dan lunak layaknya bisikan anak remaja.
Apakah ini juga menyebabkan isi pidato menjadi rahasia, tentu tidak masuk logika.
Kemudian tentang pesan eksplisit pada para gubernur, bupati dan juga walikota,
Agar mereka ingat bahwa menurut konstitusi mereka semua adalah pejabat negara
Yang komandannya adalah presiden sebagai kepala pemerintahan maka karenanya
Mereka tidak selayaknya ikut-ikutan berdemonstrasi menentang kebijakan negara.
Bahasa lugasnya janganlan menjadi pelopor perlawanan, pembangkangan, serta
Pemberontakan, apalagi sebagian mereka datang dari partai yang pernah berkuasa.
Bagaimana kalau nanti di masa depan gubernur, bupati dan walikota dari partai kita
Menjadi pelopor demo-demo menentang semua kebijakan, apa jadinya ini negara,
Kan rakyat juga yang akan menangis dan menderita, kata ketua dewan pembina.
Ini juga bukan rahasia, ini mah biasa, anak kecil dan remaja juga tahu masalahnya.
Singkat kata sama sekali tak ada rahasia dalam ini pidato, semua baik-baik adanya,
Sehingga benar aneh rasanya banyak petinggi partai berkuasa sibuk bertanya-tanya
Siapa yang membocorkan pidato nan agung dan mulia, sampai-sampai beritanya
Akan segera dibentuk tim pencari fakta menggunakan anggaran belanja negara.
Bah, benar-benar kurang ajar dan tidak tahu etika, pidato bagus dan mulia maunya
Terus dijadikan rahasia, apa agar borok mereka semua yang jadi alasan utamanya,
Terus menerus diberi tuntuntan agar bertindak lurus di jalan mulia tetapi tetap saja
Kalau bukannya korupsi ya tidak jujur, berdusta dan amat suka membalikkan fakta.
Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – Poznan, Poland
Pertanyaan pertama yang perlu dan harus dijawab berkaitan dengan bocornya
Pidato ketua dewan pembina partai berkuasa yang juga adalah kepala negara,
Dalam rapat internal jajaran petinggi ini partai adalah apakah pidato ini rahasia,
Tepatnya adalah apakah pidato pengarahan ini masuk kategori rahasia negara?
Jawabnya ternyata tidak, tidak, dan tidak ... pidato itu bukan sebuah rahasia ...
Apalagi rahasia negara ... mengapa? ... lho ... yang hadir sangat banyak serta
Isinya pun jelas-jelas bukan rahasia, apalagi rahasia negara ... tidak percaya?
Silahkan simak rekaman pidato di youtube, pidato sang ketua dewan pembina.
Jika tidak salah tangkap di awal rekaman sang dewan pembina tegas berkata,
Seluruh petinggi partai berkuasa mendapat pesan yang gamblang, jelas, nyata
Bahwa mereka harus jujur dan tidak berdusta, harus belajar katakan apa adanya.
Nah ... apanya yang rahasia jika pesan moralnya begini anggun dan begitu mulia?
Ini sama sekali bukan rahasia, malah seharusnya semua kader partai berkuasa
Menyebarluaskan isi pidato pengarahan lewat media ke seluruh rakyat Indonesia.
Atau jangan-jangan ... maaf, ya ... jangan-jangan karena banyak kader partainya
Yang tidak hanya jagoan berkelit tetapi juga berdusta, lalu pengarahan nan mulia
Sebaiknya dijadikan rahasia saja, karena kan pada akhirnya yang malu mereka juga,
Karena dewan pembinanya begitu luar biasa eh ... kader partainya jago berdusta.
Kalau memang ini alasannya ... harapan kita sih tidak ... bolehlah ini pidato labelnya
Mega rahasia, rahasia partai berkuasa, rahasia negara, tak boleh bocor ke media.
Tetapi tidak, bukan ... tidak begitu, bukan ... lalu apanya yang jadi rahasia sehingga
Ketika pidato pengarahan nan agung mulia disiarkan negara seperti ambruk saja?
Dalam pidato juga ada sindiran pada satu dua ketua partai yang pernah berkuasa,
Tetapi ini kan biasa, di warung-warung makan malah sindirannya jauh lebih berbisa,
Sindiran sang dewan malah terlalu santun dan lunak layaknya bisikan anak remaja.
Apakah ini juga menyebabkan isi pidato menjadi rahasia, tentu tidak masuk logika.
Kemudian tentang pesan eksplisit pada para gubernur, bupati dan juga walikota,
Agar mereka ingat bahwa menurut konstitusi mereka semua adalah pejabat negara
Yang komandannya adalah presiden sebagai kepala pemerintahan maka karenanya
Mereka tidak selayaknya ikut-ikutan berdemonstrasi menentang kebijakan negara.
Bahasa lugasnya janganlan menjadi pelopor perlawanan, pembangkangan, serta
Pemberontakan, apalagi sebagian mereka datang dari partai yang pernah berkuasa.
Bagaimana kalau nanti di masa depan gubernur, bupati dan walikota dari partai kita
Menjadi pelopor demo-demo menentang semua kebijakan, apa jadinya ini negara,
Kan rakyat juga yang akan menangis dan menderita, kata ketua dewan pembina.
Ini juga bukan rahasia, ini mah biasa, anak kecil dan remaja juga tahu masalahnya.
Singkat kata sama sekali tak ada rahasia dalam ini pidato, semua baik-baik adanya,
Sehingga benar aneh rasanya banyak petinggi partai berkuasa sibuk bertanya-tanya
Siapa yang membocorkan pidato nan agung dan mulia, sampai-sampai beritanya
Akan segera dibentuk tim pencari fakta menggunakan anggaran belanja negara.
Bah, benar-benar kurang ajar dan tidak tahu etika, pidato bagus dan mulia maunya
Terus dijadikan rahasia, apa agar borok mereka semua yang jadi alasan utamanya,
Terus menerus diberi tuntuntan agar bertindak lurus di jalan mulia tetapi tetap saja
Kalau bukannya korupsi ya tidak jujur, berdusta dan amat suka membalikkan fakta.
Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – Poznan, Poland
tribudhis 12 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar