Sumber : Property Investment, Indonesia Property Listing Market News, Homes Sale Indonesia | Rumah.com
RumahCom - Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, mengatakan Kemenpera saat ini tengah mematangkan konsep pembentukan lembaga penjamin untuk masyarakat yang non-bankable. "Lembaga penjamin ini akan dibentuk untuk masyarakat yang non-bankable agar dapat mengakses KPR murah", ujar Djan Faridz di Bogor, beberapa waktu lalu.
Dalam pelaksanaannya nanti, imbuh Djan, lembaga ini bisa dibentuk oleh pemerintah daerah yang bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah. Pembiayaan KPR untuk masyarakat non-bankable ini tetap akan memakai skema FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan).
Masyarakat non-bankable yang menjadi sasaran kebijakan ini, kata Menpera, seperti pedagang kaki lima, tukang batu, tukang kayu, buruh dan petani. Karena sasarannya masyarakat non-bankable, jadi cara pembayarannya pun berbeda-beda, tergantung penghasilan yang didapatkan, bisa per hari, per minggu, atau per bulan.
Khusus untuk masyarakat non-bankable, Menpera mengatakan kreditnya akan diasuransikan dan preminya menjadi beban pemerintah. "Karena kreditnya diasuransikan, maka bank akan aman," ujar Djan Faridz, "yang terpenting adalah masyarakat non-bankable itu memiliki fisibilitas usaha."
Anto Erawan
(antoerawan@rumah.com)
RumahCom - Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, mengatakan Kemenpera saat ini tengah mematangkan konsep pembentukan lembaga penjamin untuk masyarakat yang non-bankable. "Lembaga penjamin ini akan dibentuk untuk masyarakat yang non-bankable agar dapat mengakses KPR murah", ujar Djan Faridz di Bogor, beberapa waktu lalu.
Dalam pelaksanaannya nanti, imbuh Djan, lembaga ini bisa dibentuk oleh pemerintah daerah yang bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah. Pembiayaan KPR untuk masyarakat non-bankable ini tetap akan memakai skema FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan).
Masyarakat non-bankable yang menjadi sasaran kebijakan ini, kata Menpera, seperti pedagang kaki lima, tukang batu, tukang kayu, buruh dan petani. Karena sasarannya masyarakat non-bankable, jadi cara pembayarannya pun berbeda-beda, tergantung penghasilan yang didapatkan, bisa per hari, per minggu, atau per bulan.
Khusus untuk masyarakat non-bankable, Menpera mengatakan kreditnya akan diasuransikan dan preminya menjadi beban pemerintah. "Karena kreditnya diasuransikan, maka bank akan aman," ujar Djan Faridz, "yang terpenting adalah masyarakat non-bankable itu memiliki fisibilitas usaha."
Anto Erawan
(antoerawan@rumah.com)
masmaskiri 25 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar