Quote:
Seorang ahli fisika berhasil terbebas dari jeratan tilang sebesar 400 dolar AS berkat kemampuannya memberikan argumen menggunakan ilmu fisika. Seperti yang dilansir oleh NBC, Selasa (17/04/2012), Dmitri Krioukov, seorang peneliti senior di University of California, San Diego, ditilang oleh seorang polisi lalu lintas akibat dianggap tidak berhenti saat berada di marka jalan berhenti, alias Stop. Namun tidak terima dengan surat tilang tersebut, Krioukov memutuskan untuk melakukan pembelaan saat menghadiri sidang. Untuk memperkuat pembelaannya, ia pun telah menyiapkan sebuah makalah yang berjudul 'Bukti Saya Tidak Bersalah'. |
Quote:
|
Menggunakan pengetahuannya tentang gerakan sudut dan linier, Krioukov beralasan bahwa apa yang disaksikan oleh petugas yang menilangnya merupakan sebuah ilusi yang tidak sama dengan kenyataan.
Sebagai buktinya, Krioukov menjadikan kereta sebagai contoh. Ia mempertanyakan alasan mengapa kereta terlihat begitu pelan saat melihat dari kejauhan, namun kemudian begitu cepat saat melihat dari dekat.
"Untuk itu, argumen saya dalam persidangan ini adalah sebagai berikut, apa yang dilihat dapat menjadi keliru akibat adanya perbedaan sudut kecepatan dari obyek hipotesis yang diklaim tidak berhenti di tempat tanda berhenti. Dan dengan alasan itu, apa yang dia lihat tidak menggambarkan kenyataan yang sebenarnya," ujar Krioukov seperti yang dikutip NBC San Diego.
Usaha Krioukov akhirnya tidak sia-sia. Berkat pembelaan ilmiahnya, hakim menyatakan ia tidak bersalah dan terbebas dari hukuman denda sebesar 400 dolar AS atau setara dengan Rp 3.8 juta lebih.
Sejak saat itu, Krioukov langsung meng-upload makalahnya dengan memberi judul 'a way to fight your traffic tickets'.
Sumber : Gunakan Rumus Fisika, Seorang Pria Lolos Dari Hukuman Tilang
ayyoub 18 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar