BSD City Siap Jadi Pusat Bisnis Baru

Sumber : Property Investment, Indonesia Property Listing Market News, Homes Sale Indonesia | Rumah.com

Share23 | [imagetag] | [imagetag] Komentar | [imagetag] E-mail ke teman | [imagetag] Bookmark & Share

[imagetag] RumahCom – Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, beberapa perusahaan besar, seperti Unilever Indonesia dan Freeport, memindahkan kantor pusatnya ke BSD City. Beberapa perusahaan lain dilansir juga akan segera menyusul.

Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land menuturkan, hal ini merupakan pengulangan tren perpindahan kantor yang pernah terjadi 15 tahun lalu. Berikut ini, nukilan wawancara dengan Ishak Chandra, Kamis (5/4) lalu.

Apa yang menjadi kekuatan BSD City?
Konektivitas adalah hal utama. Saya selalu menyebut hal terpenting dalam properti adalah: akses, akses, akses, bukan lokasi, lokasi, lokasi. Contoh, kawasan Kota lebih dekat dibanding Serpong, tetapi akses ke sana macet. Ini yang membuat harga properti di Serpong bisa lebih tinggi, karena aksesnya.

Sebagai pengembang kota (city developer), kami selalu memikirkan akses sebagai part of infrastructure. Bagaimana kami bisa membangun akses yang baik dan mengoneksikan lokasi-lokasi yang bagus dengan kota yang kami bangun.

Saat banjir beberapa waktu lalu, BSD City tidak terkena banjir?
Nah ini perlu ditulis. BSD City tidak banjir, karena selain posisi lahan kami yang lebih tinggi, kami juga punya sistem pengolahan air dan drainase yang bagus. Selain itu, lingkungan hijau pun banyak, sehingga penyerapan air baik.

[imagetag]Belakangan ini, beberapa multinational company pindah kantor ke BSD City. Apa tanggapan Anda?
BSD City memang sudah jadi tujuan investasi, terutama komersial. Ada beberapa perusahaan multinasional yang baru masuk ke BSD, tetapi karena alasan confidentiality, belum bisa kami ekspos.

Hal yang perlu dicermati adalah, saat ini terjadi tren seperti yang terjadi 15 tahun yang lalu. Waktu itu, area komersial di CBD pindah ke Selatan Jakarta, tepatnya di Jalan TB Simatupang. Alasannya adalah kemacetan CBD, kesiapan (readiness) lokasi baru tersebut, dan harga yang lebih murah.

Mengapa ke Simatupang? Karena lokasinya masih dekat dengan CBD. Kebanyakan perusahaan multi nasional di-drive oleh ekspatriat yang tinggal di Selatan Jakarta. Akhirnya, di Simatupang pun sekarang terjadi kemacetan. Sekarang, tren serupa berulang lagi, dimana beberapa perusahaan mencari tempat baru—tetapi harus yang dekat dengan Selatan Jakarta. Dan daerah tersebut adalah BSD. Saya melihat, BSD akan men-support kawasan CBD dan Simatupang.

Berapa lahan yang sudah dibangun di BSD City?
Dari total 6000 hektar, sekarang sudah terdevelop sekitar 30%. Selain hunian dan komersial, kami juga akan membuat 'industrial estate' untuk light assembly, yakni perakitan dan pergudangan. Lokasinya sengaja dipisahkan dari hunian dan kawasan lain, sehingga tidak akan mengganggu aktivitas kota.

Berapa luas kawasan komersial di BSD City?
Komersial area di BSD ada dua: 25 hektar dan 55 hektar. Di atas lahan
25 hektar, kami membangun kantor pusat Sinar Mas Land Plaza, kantor marketing, serta kantor pusat Unilever Indonesia. Kami pun akan mengembangkan lahan komersial 55 hektar di sebelahnya. Nantinya, kedua lokasi ini akan menjadi pusat kota BSD.

Di lahan 25 hektar, lebih banyak diisi low rise building, dengan tinggi maksimal lima lantai. Sebanyak 75% dari 11 gedung yang kami bangun di sini masuk dalam kategori green building, termasuk Sinar Mas Land Plaza. Dan ini merupakan satu-satunya green distric di Indonesia yang mendapat sertifikasi.

Anto Erawan
(antoerawan@rumah.com)
foto: Anto Erawan

masmaskiri 16 Apr, 2012

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...