Jakarta Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jabodetabek, Agung Nugroho menduga bom molotov tidak dilempar melainkan sengaja diletakkan di sofa teras kantor DKR di Jalan Johar Baru, Jakarta Pusat. Akibatnya, api dari botol molotov membakar sofa.
"Sepertinya tidak dilempar tapi sengaja ditaruh di sofa teras depan dan langsung membakar," kata Agung kepada detikcom, Sabtu (21/2/2012).
Dugaan bom molotov sengaja diletakkan karena saksi mata di sekitar lokasi kejadian mengaku tidak melihat orang yang melempar benda ke arah kantor DKR.
"Tukang nasi goreng bilang ada dua orang pakai baju hitam dan motor matic ada di depan kantor kami jam 01.30 WIB. Satu orang langsung masuk ke dalam kantor dan beberapa saat langsung keluar, jadi dikira itu tamu DKR," terang Agung
Menurutnya, pagar di kantor DKR memang jarang dikunci sehingga orang bisa bebas keluar masuk ke pekarangan kantor di Jalan Johar Baru II Nomor 12, Jakarta Pusat. "Dini hari tadi memang pagar tidak dikunci," ujarnya.
Saat aksi teror terjadi sejumlah pengurus DKR masih berbincang santai di ruang rapat. Agung baru menyadari ada bom molotov ketika melihat ada api dari balik gorden.
"Apinya sudah membakar sofa, ketika disiram air makin membesar. Mungkin isinya bensin di botol itu, jadi langsung cari kain dan bantal sofa untuk matiin api," tuturnya.
Aksi teror ini langsung dilaporkan ke Polsek Johar Baru. Dari lokasi kejadian ditemukan satu botol minuman ringan ukuran sedang dan sisa kain sebagai sumbu penyulut api.
Sumber:
"Sepertinya tidak dilempar tapi sengaja ditaruh di sofa teras depan dan langsung membakar," kata Agung kepada detikcom, Sabtu (21/2/2012).
Dugaan bom molotov sengaja diletakkan karena saksi mata di sekitar lokasi kejadian mengaku tidak melihat orang yang melempar benda ke arah kantor DKR.
"Tukang nasi goreng bilang ada dua orang pakai baju hitam dan motor matic ada di depan kantor kami jam 01.30 WIB. Satu orang langsung masuk ke dalam kantor dan beberapa saat langsung keluar, jadi dikira itu tamu DKR," terang Agung
Menurutnya, pagar di kantor DKR memang jarang dikunci sehingga orang bisa bebas keluar masuk ke pekarangan kantor di Jalan Johar Baru II Nomor 12, Jakarta Pusat. "Dini hari tadi memang pagar tidak dikunci," ujarnya.
Saat aksi teror terjadi sejumlah pengurus DKR masih berbincang santai di ruang rapat. Agung baru menyadari ada bom molotov ketika melihat ada api dari balik gorden.
"Apinya sudah membakar sofa, ketika disiram air makin membesar. Mungkin isinya bensin di botol itu, jadi langsung cari kain dan bantal sofa untuk matiin api," tuturnya.
Aksi teror ini langsung dilaporkan ke Polsek Johar Baru. Dari lokasi kejadian ditemukan satu botol minuman ringan ukuran sedang dan sisa kain sebagai sumbu penyulut api.
Sumber:
ebezemez 21 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar