Republik Seolah-olah ...

Seolah-olah Benar ... Seolah-olah Tulus ...

Di republik ini terlalu banyak yang seolah-olah dan sekarang hampir saja
Semuanya menjadi seolah-olah, ada yang tidak benar tetapi tetap saja
Terasa seolah-olah sangat benar, ada yang tidak tulus tetapi tetap saja
Terasa seolah-olah tulus, ada yang tidak jujur tetapi tetap saja rasanya
Jujur-jujur saja, sampai-sampai kata seorang teman, jangankan manusia,
Dewa dan malaikat pun dijamin bingung luar biasa jika kebetulan tugasnya
Di Indonesia, di kota-kota besar, di dekat pusat-pusat kekuasaan dan media.
Kalau tidak percaya bahwa mereka – malaikat dan dewa – bingung jadinya
Ayo amati mereka dengan seksama dan lihat bagaimana mereka bekerja
Juga laporan yang pasti akan ditulis kepada bos besar yang di atas sana.

Hari ini menurut agenda, malaikat dan dewa yang diutus bertugas di Jakarta
Terpaksa harus membaca laporan terbaru PPATK tentang rekening raksasa
Seorang pegawai pajak yang kemudian diberitakan meluas di media massa.
Total jenderal jumlah uang dalam rekeningnya – masih menurut media berita,
Tidak kurang dari 17 milyar dan akibatnya ... ha ... ha ... ha ... yang namanya
Persepsi segera bergulir ke arah yang diduga ... masyarakat memvonis si dia
Tidak bedanya dengan para pendahulunya yang sudah dijadikan tersangka.
Dewa dan malaikat pun angguk-anggukkan kepala, eh ... persepsi mereka
Rupanya tidak berbeda dengan masyarakat Indonesia, ini orang jelas kentara
Pasti korupsi, terima suap, rugikan negara, karena mana ada kroco macam dia
Punya uang sampai belasan milyar, emangnya cetak uang kerja sampingannya.
Ketika orang banyak tahu dewa dan malaikat juga angguk-anggukkan kepala,
Wah rasa percaya mereka semakin tebal saja, bahkan persepsi dan curiga
Perlahan bergeser mendekati dogma keyakinan jiwa dan raga, singkat kata
Vonis pun mulai disiapkan konsepnya padahal majelis hakim yang sebenarnya,
Jangankan terbentuk, dibicarakan saja jauhnya masih di awang-awang sana.
Untuk apa bertele-tele dan berlama-lama, kalau sudah jelas dosa dan salahnya,
Ya langsung saja ... toh bukti kerasnya sudah ada ... lihat tuh laporan PPATK,
Memangnya orang-orang yang di sana goblok dan tidak becus bekerja sehingga
Mengeluarkan laporan keuangan sangat rahasia tidak dikaji dengan seksama?
Ha ... ha ... ha ... beres sudah kata malaikat dan dewa bersamaan seia-sekata,
Segera saja ditulis laporan ke bos sehingga waktu istirahat bagi kita berdua
Bisa lumayan lama ... kemudian keduanya saling pandang dan lama tertawa.
Bagaimana dengan si terpidana – memang belum sih ... tetapi bagi mereka
Bukankah sudah itu statusnya karena vonis sudah dijatuhkan ... apa diam saja?
Apa-apaan ini, 17 milyar itu kan angka gross-in dan gross-out rekening saya,
Delapan tahun lagi lamanya, tentu saja angkanya masuk logika, karena beta
Memang koordinator teman-teman guna ambil gaji mereka yang karya siswa,
Masukkan uang ke rekening saya dan istri saya, transfer ke rekening mereka,
Begitu tiap bulan dan bertahun lamanya, kan pantas jika jumlah transaksinya
Menjadi bermilyar-milyar ... lalu apanya yang korupsi ... bah, ada-ada saja ...
Bahkan kalau orang punya uang sepuluh juta saja dan setiap hari kerjanya,
Keluarkan dan masukkan lagi uang itu, maka setelah sepuluh tahun lamanya
Jumlah transaksi gross in – gross out nya kan bisa puluhan milyar jumlahnya.
Kalau malaikat dan dewa tak paham ini konsep mungkin masih bisa diterima,
Tetapi PPTAK ... ah mana bisa ... tetapi seolah-olah tidak paham, yah bisa saja.

Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – Poznan, Poland

tribudhis 08 Mar, 2012

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...