bocah 8 tahun asal Sukabumi, Jawa Barat tiba-tiba menjadi sorotan beberapa media internasional. I menjadi pemberitaan karena kebiasaannya yang merokok hingga 40 batang sehari.
Bocah tersebut diketahui mulai merokok semenjak balita di usia 4 tahun. Kebiasaanya merokoknya itu semakin lama semakin parah dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan.
"Saat ini dia bisa menghabiskan sekitar dua bungkus rokok sehari," terang Ayah I, Umar seperti dikutip dari AFP, Selasa (13/3/2012).
Menurut Umar, anak kesayangannya itu akan menangis dan mengamuk apabila dia tidak mendaptkan rokok. I juga tidak mau bersekolah seperti teman-teman seusianya.
"I hanya ingin bermain dan merokok," terangnya.
Kehebohan mengenai kebiasaan buruk I ini sudah menyebar di berbagai media internasional. Selain AFP, beberapa kantor berita seperti Sydney Morning Herald (Australia), The Telegraph (Inggris), jaringan kantor berita SkyNews, dan The Strait Times (Singapura) juga ikut menyoroti I.
Media-media asing itu menilai, meski pemerintah telah berusaha mengatur untuk menaikkan pajak tembakau, kasus ini I membuktikan bahwa pemerintah Indonesia telah gagal dalam mengatur mengenai industri rokok. Rokok masih jadi pengeluaran terbesar kedua dalam suatu rumah tangga setelah makanan di Indonesia.
detikNews : Media Asing Soroti Bocah Asal Sukabumi yang Jadi Perokok Berat
Bocah tersebut diketahui mulai merokok semenjak balita di usia 4 tahun. Kebiasaanya merokoknya itu semakin lama semakin parah dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan.
"Saat ini dia bisa menghabiskan sekitar dua bungkus rokok sehari," terang Ayah I, Umar seperti dikutip dari AFP, Selasa (13/3/2012).
Menurut Umar, anak kesayangannya itu akan menangis dan mengamuk apabila dia tidak mendaptkan rokok. I juga tidak mau bersekolah seperti teman-teman seusianya.
"I hanya ingin bermain dan merokok," terangnya.
Kehebohan mengenai kebiasaan buruk I ini sudah menyebar di berbagai media internasional. Selain AFP, beberapa kantor berita seperti Sydney Morning Herald (Australia), The Telegraph (Inggris), jaringan kantor berita SkyNews, dan The Strait Times (Singapura) juga ikut menyoroti I.
Media-media asing itu menilai, meski pemerintah telah berusaha mengatur untuk menaikkan pajak tembakau, kasus ini I membuktikan bahwa pemerintah Indonesia telah gagal dalam mengatur mengenai industri rokok. Rokok masih jadi pengeluaran terbesar kedua dalam suatu rumah tangga setelah makanan di Indonesia.
detikNews : Media Asing Soroti Bocah Asal Sukabumi yang Jadi Perokok Berat
ri4nx 13 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar