Bukan hal mudah bagi Iriana Joko Widodo memberikan restu bagi sang suami mengejar posisi sebagai gubernur DKI. Namun ternyata sikapnya yang sempat keberatan akhirnya berubah dengan memberi dukungan penuh. Iriana rupanya menyadari langkah suaminya tak lagi bisa dibendung. Ia pun memilih mengikuti arus ke manapun arus itu mengalir dan membawa nasib suaminya.
"Kalah atau menang, saya siap memberikan dukungan penuh. Saya tahu ke depan tanggung jawab Pak Jokowi bakal makin berat. Kekhawatiran pasti ada tapi kami sikapi saja dengan bijak. Jalani saja tanpa ada rasa takut," ujar Iriana dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya, saat berbincang dengan wartawan di Loji Gandrung, Selasa (20/3/2012).
Iriana mengakui keluarganya sebenarnya kurang setuju Jokowi menjadi pejabat. Keluarga menginginkan Jokowi mengurus bisnis mebelnya dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga. Kalaupun pada 2010 lalu akhirnya merestui Jokowi mencalonkan kembali sebagai walikota untuk periode kedua, Iriana mengakui itu karena waktu itu Jokowi berjanji jabatan itu akan menjadi yang terakhir. Setelah itu, Jokowi akan pensiun dan kembali fokus pada bisnis keluarga.
Namun, waktu berjalan dan hanya berselang kurang dari dua tahun kemudian, tugas lain memanggil Jokowi. Partai dan rakyat belum mengizinkan Jokowi menarik diri dari panggung politik. Maka sekali lagi Iriana dan keluarga pun harus mengalah. Hanya dukungan dan doa yang akan selalu diberikannya untuk sang suami.
Mengenai tanggapan anak-anaknya, Iriana mengatakan mereka memang sempat kecewa karena sebelumnya pernah dijanjikan ayah mereka akan pensiun setelah periode kedua. Tapi sekarang mereka sudah bisa menerima. Iriana juga tidak mau menganggap suaminya itu ingkar janji tapi karena keadaan memang menghendaki demikian. Meski begitu, Iriana mengaku belum tahu apakah nantinya akan ikut mendampingi suaminya saat harus kampanye di Jakarta. "Tunggu keputusan Bapak saja nanti kalau sudah kembali ke Solo," katanya.
Lain Iriana, lain pula dengan Suliadi, sang sopir walikota yang telah mendampingi Jokowi semenjak menjabat untuk periode pertama. Suli yang sekarang sudah berusia 54 tahun itu berharap bisa mengakhiri masa tugasnya dan pensiun bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Jokowi. Namun harapan itu terancam kandas.
"Kalau ditanya sedih atau tidak, ya jelas saya sedih. Tapi ya mau bagaimana lagi," ungkap Suli yang selama tiga hari ini nyaris tak punya kerjaan akibat ditinggal Jokowi mendaftar sebagai calon gubernur DKI. Banyak kenangan manis yang akan selalu dikenang Suli selama menjadi sopir Jokowi. Termasuk ketika dirinya justru dijemput oleh Jokowi dan ajudannya dengan mobil di rumahnya. Saat itu Jokowi harus pergi ke Semarang dengan mobil tapi Suli bangun kesiangan.
http://www.solopos.com/2012/solo/pil...g-suami-172149
Blunder 21 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar