Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR RI Mayjen (Purn) TB Hasanuddin menilai ketakutan akan adanya penggulingan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam waktu dekat terlalu berlebihan. Meskipun mengakui ada gerakan seperti itu, menurutnya hanya bersifat sporadis dan tak berskala besar. "Itu terlalu berlebihan saya kira," ujarnya.
Sehari sebelumnya Menteri Politik dan Keamanan Joko Suyanto menyatakan ada upaya penggulingan Presiden SBY. Upaya ini dilakukan melalui isu kenaikan BBM untuk menggerakan masa.
Ia mengakui mengetahui keberadaan sekelompok orang yang menginginkan keruntuhan SBY. Bahkan, ia mengaku sempat diajak untuk menjadi bagian dari gerakan ini. "Saya jawab saja, kalau saya tidak setuju dengan cara-cara seperti ini. Menurut saya pergantian pemimpin harus berdasarkan hukum yang berlaku," ujarnya.
Hasanuddin juga mengatakan mendengar dan membaca di berbagai media soal gerakan demonstrasi yang akan terjadi jika BBM naik, namun hal ini dianggap sebagai hal yang biasa. "Saya baca BEM Seluruh Indonesia mengancam kalau BBM naik, SBY turun. Mereka ini sporadis dan tidak memiliki kekuatan yang sebesar itu kok," ujar politikus PDI Perjuangan ini. Karena itu, TB Hasanuddin mengatakan bahwa gerakan ini tak akan bisa menurunkan SBY dalam waktu dekat. "Kalau keberadaan mereka memang harus diakui ada, tapi kalau apakah mereka akan bisa menjatuhkan SBY saya kira dalam waktu dekat tidak," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR dari Fraksi Partai Demokrat Hayono Isman menganggap aksi demonstrasi yang menyuarakan penurunan SBY sudah biasa. "Saya kira itu hanya ekspresi biasa saja. Dalam demokrasi yang seperti ini biasa," ujarnya. Bahkan, ia mengaku kerap menerima pesan singkat yang menyatakan SBY harus segera mundur. Namun, kenyataannya hingga hari ini SBY berkuasa. "Sejak 2009 saya terima pesan bahwa SBY harus turun 2010. Tahun 2010 saya terima pesan SBY harus turun 2011, 2011 juga begitu, dan ini 2012 saya juga mendapat pesan kalau SBY harus turun sebelum 2014. Saya kira itu biasa saja," kata Hayono.
SUMBER
hihihi... jadi siapa yang lebay...
:cool001:
Sehari sebelumnya Menteri Politik dan Keamanan Joko Suyanto menyatakan ada upaya penggulingan Presiden SBY. Upaya ini dilakukan melalui isu kenaikan BBM untuk menggerakan masa.
Ia mengakui mengetahui keberadaan sekelompok orang yang menginginkan keruntuhan SBY. Bahkan, ia mengaku sempat diajak untuk menjadi bagian dari gerakan ini. "Saya jawab saja, kalau saya tidak setuju dengan cara-cara seperti ini. Menurut saya pergantian pemimpin harus berdasarkan hukum yang berlaku," ujarnya.
Hasanuddin juga mengatakan mendengar dan membaca di berbagai media soal gerakan demonstrasi yang akan terjadi jika BBM naik, namun hal ini dianggap sebagai hal yang biasa. "Saya baca BEM Seluruh Indonesia mengancam kalau BBM naik, SBY turun. Mereka ini sporadis dan tidak memiliki kekuatan yang sebesar itu kok," ujar politikus PDI Perjuangan ini. Karena itu, TB Hasanuddin mengatakan bahwa gerakan ini tak akan bisa menurunkan SBY dalam waktu dekat. "Kalau keberadaan mereka memang harus diakui ada, tapi kalau apakah mereka akan bisa menjatuhkan SBY saya kira dalam waktu dekat tidak," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR dari Fraksi Partai Demokrat Hayono Isman menganggap aksi demonstrasi yang menyuarakan penurunan SBY sudah biasa. "Saya kira itu hanya ekspresi biasa saja. Dalam demokrasi yang seperti ini biasa," ujarnya. Bahkan, ia mengaku kerap menerima pesan singkat yang menyatakan SBY harus segera mundur. Namun, kenyataannya hingga hari ini SBY berkuasa. "Sejak 2009 saya terima pesan bahwa SBY harus turun 2010. Tahun 2010 saya terima pesan SBY harus turun 2011, 2011 juga begitu, dan ini 2012 saya juga mendapat pesan kalau SBY harus turun sebelum 2014. Saya kira itu biasa saja," kata Hayono.
SUMBER
hihihi... jadi siapa yang lebay...
:cool001:
niapra 04 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar