Ciricara.com : Demonstran yang tergabung dalam massa buruh menyerbu dan berhasil mengusai Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Sepanjang jalan mereka melakukan orasi penolakan rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM. Aksi ini juga mengakibatkan keributan di depan Istana Negara.
Polisi yang berjaga di sekitar lokasi akhirnya membuat barikade untuk memisahkan massa di depan Jl Medan Merdeka Barat dan di depan Istana Negara. Ini bertujuan agar massa tidak masuk ke dalam kawasan Istana.
Namun, para demonstran dari massa buruh ini tetap merangsek ingin masuk ke kawasan di depan Istana. Akhirnya, barikade polisi pun bertemu dengan massa buruh yang ingin menjebol barisan pertahanan itu agar bisa masuk ke kawasan Istana Negara.
Sumber Berita
Tak ayal, di tengah pertemuan antara massa buruh dan polisi itu terjadi aksi saling baku pukul. Tidak berlangsung lama, petugas dan juga rekan-rekan dari para buruh itu berhasil melerai keributan itu. Setidaknya 2 petugas polisi terlihat dipapah rekannya ke pinggir karena terluka.
Kini kondisi di sekitar Istana semakin ramai dan sejumlah jalan mengalami kemacetan. Diantaranya lalu lintas menuju Harmoni sempat lumpuh. Puluhan kendaraan yang telah memasuki Jl Medan Merdeka Barat terpaksa diminta polisi untuk berputar balik menuju Bundaran Indosat.
Jumlah demonstran diperkirakan mencapai ribuan lebih. Apalagi dengan datangnya massa yang telah berkumpul dari Parkir IRTI Monas. Sekitar 21 elemen masyarakat terlihat berorasi dari 2 buah mobil yang membawa pengeras suara.
"Tolak kenaikan harga BBM! Rakyat semakin miskin," teriak salah seorang orator, Helmi, di depan Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2012) seperti yang dikutip dari detik.com.
Hingga saat ini ribuan masa ini masih berkumpul di depan Istana Negara. Mereka masih terus melakukan orasi penolakan kenaikan harga BBM.
Sebelumnya pemerintah telah mengusulkan kepada DPR untuk menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM, Rp 1.500/liter dari harga Rp 4.500/liter. Meski kabarnya pemerintah akan memberikan kompensasi khusus untuk rakyat miskin, tapi penentangan masih terus terjadi diberbagai wilayah di Indonesia.
Polisi yang berjaga di sekitar lokasi akhirnya membuat barikade untuk memisahkan massa di depan Jl Medan Merdeka Barat dan di depan Istana Negara. Ini bertujuan agar massa tidak masuk ke dalam kawasan Istana.
Namun, para demonstran dari massa buruh ini tetap merangsek ingin masuk ke kawasan di depan Istana. Akhirnya, barikade polisi pun bertemu dengan massa buruh yang ingin menjebol barisan pertahanan itu agar bisa masuk ke kawasan Istana Negara.
Sumber Berita
Tak ayal, di tengah pertemuan antara massa buruh dan polisi itu terjadi aksi saling baku pukul. Tidak berlangsung lama, petugas dan juga rekan-rekan dari para buruh itu berhasil melerai keributan itu. Setidaknya 2 petugas polisi terlihat dipapah rekannya ke pinggir karena terluka.
Kini kondisi di sekitar Istana semakin ramai dan sejumlah jalan mengalami kemacetan. Diantaranya lalu lintas menuju Harmoni sempat lumpuh. Puluhan kendaraan yang telah memasuki Jl Medan Merdeka Barat terpaksa diminta polisi untuk berputar balik menuju Bundaran Indosat.
Jumlah demonstran diperkirakan mencapai ribuan lebih. Apalagi dengan datangnya massa yang telah berkumpul dari Parkir IRTI Monas. Sekitar 21 elemen masyarakat terlihat berorasi dari 2 buah mobil yang membawa pengeras suara.
"Tolak kenaikan harga BBM! Rakyat semakin miskin," teriak salah seorang orator, Helmi, di depan Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2012) seperti yang dikutip dari detik.com.
Hingga saat ini ribuan masa ini masih berkumpul di depan Istana Negara. Mereka masih terus melakukan orasi penolakan kenaikan harga BBM.
Sebelumnya pemerintah telah mengusulkan kepada DPR untuk menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM, Rp 1.500/liter dari harga Rp 4.500/liter. Meski kabarnya pemerintah akan memberikan kompensasi khusus untuk rakyat miskin, tapi penentangan masih terus terjadi diberbagai wilayah di Indonesia.
Circar 21 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar