Kesimpang siuran data antara Polda Sumut dan Mabes Polri masih terus terjadi, terkait tewasnya jefersen Sitorus dan Cristian Marko Siregar yang dibakar masyarakat di Glugur Rimbun, Desa Lau Bakeri, Kutalimbaru, Deli Serdang.
Meski Kabid Humas Polda Kombes Pol Heru Prakoso sudah mengklarifikasi, Jeferson Sitorus warga Jalan Perkutut bukan anggota Badan Intelejen Negara (BIN) ataupun anggota Polri.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal (Pol) Saud Usman Nasution, dalam konfrensi persnya siang tadi, masih tetap bertahan dengan pendapatnya bahawa kedua orang tersebut yang tewas terbakar di Desa Laubekeri, Perumahan Bumi Tuntungan Sejahtera, Kotalim Baru, Deliserdang, Sumatera Utara pada Minggu 26 Februari 2012 sekira pukul 22.00 WIB merupakan anggota Polres Sergai.
Saud mengatakan, bahwa keduanya tewas dibakar masa, karena diteriaki maling bandar judi, ketika hendak melakukan penggerebekkan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso, meralat ucapannya yang menyatakan, jefersen merupakan orang BIN,
"Sudah saya kroscek kepada penyidik dan BIN Sumut, ternyata, jefersen bukan meruapakan orang BIN, dan hanya masyarakat sipil," ungkap Heru.
Namun Heru tidak mau memberikan, keterangan lebih lanjut terkait adanya kesimpang siuran data. "Itu data saya yang salah kemarin, keduanya meruapakan warga sipil," ucapnya.
Sementra itu Kapolres Sergai AKBP arif Budiman Membantah, kedua korban tewas yang dibakar warga kutalimbaru tersebut, merupakan anggota Polres Sergai.
"Tidak kenal saya sama keduanya, bukan anggota kami," sebutnya singkat membantah keterangan kabid humas mabes polri Irjen pol Saud Usman Nasution.
Sedangkan Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang mengatakan, bahwasannya dua orang yang tewas tersebut merupakan warga sipil. Keduanya tewas karena diteriaki maling oleh masyarakat lau bakeri.
(author unknown) 29 Feb, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar