Sebuah Spesies Ikan Langka Ungkap Asal Usul Dari Manusia - Tiga spesies ikan asal Australia, termasuk lungfish (Neoceratodus forsteri), menyediakan cara pandang baru terkait bagaimana manusia berevolusi dari makhluk pendahulunya. Pernyataan ini diungkapkan oleh Peter Currie dan Nicholas Cole dari Monash dan Sydney University yang meneliti bagaimana otot mampu mengontrol sirip panggul sejumlah ikan dan membuka jalan bagi evolusi hadirnya kaki belakang pada hewan-hewan generasi berikutnya.
Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Public Library of Science Biology, peneliti menyebutkan, temuan juga menjelaskan bagaimana makhluk berkaki empat dan nenek moyang jauh kita berhasil menjejakkan langkahnya di tanah, sekitar 400 juta tahun lalu. Apalagi secara genetik, peneliti menyebutkan, ikan tidak jauh berbeda dengan genetik manusia.
“Kami berhasil menunjukkan bahwa mekanisme pembentukan otot panggul pada ikan merupakan transisi seperti yang terjadi pada ikan hiu dan nenek moyang tetrapod (berkaki empat) kita,” kata Currie. “Dengan meneliti bagaimana spesies ikan yang berbeda membentuk otot di sirip panggul mereka, kita bisa mengungkapkan evolusi dari tungkai belakang. Dan ternyata manusia hanyalah ikan yang dimodifikasi,” ucapnya.
Peneliti sudah lama mengetahui bahwa spesies lungfish purba merupakan nenek moyang dari tetrapod. Ikan-ikan ini mampu bertahan di tanah, menghirup udara dan menggunakan sirip panggul mereka untuk bergerak. Australia sendiri merupakan rumah bagi ketiga spesies lungfish yang tersisa, dua spesies laut dan satu spesies yang tinggal di kawasan lembah Mary River di Queensland.
Sampai saat ini, sangat sedikit sekali informasi yang diketahui seputar ikan-ikan ini. Pasalnya, sebagian besar kesimpulan didapat dari fosil tulang belulang, dan otot-otot yang sangat penting bagi informasi bagaiamana cara bergerak tidak bisa didapat dari mengamati fosil tulang. Untuk itu para peneliti menggunakan ikan lungfish yang masih hidup sampai saat ini untuk melacak evolusi otot sirip panggul dan mengetahui bagaimana tungkai belakang dari tetrapod berevolusi dan mampu menopang beban.
(sumber:nationalgeographic)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar