Skandal kesarjanaan CEO Yahoo, Scott Thompson, mulai memakan korban. Patti S Hart, anggota Dewan Komisaris yang memimpin tim rekrutmen Thompson, menyatakan tidak bersedia dipilih kembali sebagai komisaris yang akan datang.
Pernyataan ini disampaikan menyusul rencana manajemen melakukan penilaian independen atas kasus ini. Seperti diberitakan sebelumnya, Thompson ketahuan bukan sarjana komputer seperti diakui selama ini. Mantan Presiden PayPall ini hanyalan sarjana akuntansi.
Terkait mundurnya Patti, manajemen Yahoo mengungkapkan, itu atas permintaan International Game Company, perusahaan tempatnya bekerja sebagai Kepala Eksekutif (CEO). "Kami berterima kasih kepada Patti setelah bertahun-tahun membantu Yahoo. Kami mengharapkan yang terbaik baginya," ujar manajemen, seperti dikutip New York Times.
Kini, manajemen menunjuk tiga orang sebagai Komite yang dipimpin oleh Alfred Amoroso, guna melakukan kajian atas skandal gelar akademik Thompson itu. Dari pihak independen, manajemen menunjuk Terry Bird, dari firma hukum.
Sumber : Skandal Akademik Bos Yahoo Makan Korban
Pernyataan ini disampaikan menyusul rencana manajemen melakukan penilaian independen atas kasus ini. Seperti diberitakan sebelumnya, Thompson ketahuan bukan sarjana komputer seperti diakui selama ini. Mantan Presiden PayPall ini hanyalan sarjana akuntansi.
Terkait mundurnya Patti, manajemen Yahoo mengungkapkan, itu atas permintaan International Game Company, perusahaan tempatnya bekerja sebagai Kepala Eksekutif (CEO). "Kami berterima kasih kepada Patti setelah bertahun-tahun membantu Yahoo. Kami mengharapkan yang terbaik baginya," ujar manajemen, seperti dikutip New York Times.
Kini, manajemen menunjuk tiga orang sebagai Komite yang dipimpin oleh Alfred Amoroso, guna melakukan kajian atas skandal gelar akademik Thompson itu. Dari pihak independen, manajemen menunjuk Terry Bird, dari firma hukum.
Sumber : Skandal Akademik Bos Yahoo Makan Korban
iandi 10 May, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar