KHARTOUM ? Presiden Sudan bersumpah akan membalas setiap serangan oleh Sudan Selatan terhadap negaranya, Kamis (10/5/2012). Dia mengatakan, aparat keamanannya akan "memotong setiap tangan" yang akan merebut tanah Sudan.
Presiden Omar al-Bashir juga mengklaim tentaranya sudah menewaskan lebih dari 1.300 tentara Selatan selama 10 hari pertempuran bulan lalu di wilayah kaya minyak, Heglig, yang sempat dikuasai Selatan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, dengan nada berapi-api, Al-Bashir juga menjanjikan kebijakan "membalas mata dengan mata, dan gigi dengan gigi" pada serangan oleh Selatan di masa mendatang.
"Kami sudah menyuburkan tanah dengan mayat mereka," serunya sambil menambahkan bahwa tentaranya "akan mempertahankan negara dan memotong setiap tangan yang berusaha merebutnya."
Peringatan Al-Bashir itu dilontarkan sehari setelah Sudan Selatan menuduh Khartoum kembali membombardir negara itu, aksi yang dinyatakan melanggar seruan internasional agar kedua negara menghentikan pertikaian.
Khartoum berulang kali membantah pihaknya menggempur wilayah Sudan Selatan. Sebaliknya, negara itu menyatakan menjadi korban agresi negara tetangga mereka itu.
Bulan lalu, Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi yang mengancam bakal menjatuhkan sanksi nonmiliter kepada kedua negara jika mereka tidak menghentikan kekerasan yang terus meningkat dan kembali ke meja perundingan.
Sementara itu, Uni Afrika tengah berusaha membantu kedua Sudan untuk mencapai kesepakatan dan menghindari peperangan. Meskipun Sudan mendukung peta jalan perdamaian, negara itu terus berkukuh untuk mempertahankan diri secara militer.
Sudah Selatan memerdekakan diri dari Sudan pada tahun lalu, tetapi masih mempersoalkan isu pembagian hasil minyak dan perbatasan dengan Sudan.
sumber inagist
Presiden Omar al-Bashir juga mengklaim tentaranya sudah menewaskan lebih dari 1.300 tentara Selatan selama 10 hari pertempuran bulan lalu di wilayah kaya minyak, Heglig, yang sempat dikuasai Selatan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, dengan nada berapi-api, Al-Bashir juga menjanjikan kebijakan "membalas mata dengan mata, dan gigi dengan gigi" pada serangan oleh Selatan di masa mendatang.
"Kami sudah menyuburkan tanah dengan mayat mereka," serunya sambil menambahkan bahwa tentaranya "akan mempertahankan negara dan memotong setiap tangan yang berusaha merebutnya."
Peringatan Al-Bashir itu dilontarkan sehari setelah Sudan Selatan menuduh Khartoum kembali membombardir negara itu, aksi yang dinyatakan melanggar seruan internasional agar kedua negara menghentikan pertikaian.
Khartoum berulang kali membantah pihaknya menggempur wilayah Sudan Selatan. Sebaliknya, negara itu menyatakan menjadi korban agresi negara tetangga mereka itu.
Bulan lalu, Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi yang mengancam bakal menjatuhkan sanksi nonmiliter kepada kedua negara jika mereka tidak menghentikan kekerasan yang terus meningkat dan kembali ke meja perundingan.
Sementara itu, Uni Afrika tengah berusaha membantu kedua Sudan untuk mencapai kesepakatan dan menghindari peperangan. Meskipun Sudan mendukung peta jalan perdamaian, negara itu terus berkukuh untuk mempertahankan diri secara militer.
Sudah Selatan memerdekakan diri dari Sudan pada tahun lalu, tetapi masih mempersoalkan isu pembagian hasil minyak dan perbatasan dengan Sudan.
sumber inagist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar