Muhammadiyah: Irshad Manji Harus Diberi Ruang Dialog

Pihak kampus di Indonesia tidak mempunyai kewenangan dan takut pada ormas tertentu melarang acara diskusi lesbian Irshad Manji.

"Saya rasa kampus harus tetap bebas dan punya nyali. Kenapa kampus harus takut dengan ancaman?" kata mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafi'i Maarif sebagaimana dikutip dari mediaindonesia.com, Rabu (9/5).

Menurut Buya Syafi'i, panggilan akrabnya, di dunia Islam banyak yang menentang pemikiran dan keberadaan Irshad Manji, tetapi di Indonesia tidak perlu mengikutinya.

"Tapi di dunia Islam juga. Biar sajalah, kenapa juga kita harus melarang-larang dia (Irshad)?" Kata Syafii.

Kata Buya Syafi'i, Irshad Manji harus diberi ruang dialog dan yang tidak setuju membantahnya saja dalam ruang akademik. "Beri saja dia dialog, kalau tidak setuju, ya bantah," ungkapnya.

Ia juga meminta tidak main hakim sendiri dan melarang orang dalam mengemukakan pendapat. "Jangan main-main hakim dan melarang," ujar Buya Syafi'i.

Lesbian Irshad Manji gagal mengadakan acara diskusi di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM lantai 3, Rabu (9/8).

Pihak penyelenggara acara Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS), program pascasarjana UGM menyesalkan pihak kampus yang menggagalkan acara bernuansa akademik tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Zainal Abidin Bagir mengatakan, pembatalan acara itu adalah karena ancaman dari sekian ormas, yang tak semuanya selalu jelas nama dan keberadaannya.

SUMBER

tirulec 09 May, 2012

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...