Produser film sekaligus paranormal Ki Kusumo prihatin dengan maraknya kekerasan di lingkungan sekolah. Ia berharap segala bentuk kekerasan tak ada lagi di sekolah.
Sebagai tokoh masyarakat, Ki Kusumo mengaku banyak menerima laporan dari sejumlah korban kekerasan di sekolah dalam bentuk kekerasan yang mengakibatkan kematian, 'bullying', pelecehan, baik antara murid dengan murid ataupun guru dengan siswa.
Kasus terkahir yang membuat prihatin produser film 'The Police' ini adalah kasus yang dialami Zuki, bocah yang duduk di kelas 2 SMP PGRI 38, Cakung, Jakarta Timur.
Dengan alasan membuat keributan, Zuki dipukul kepalanya dengan sepatu oleh gurunya yang bernama Sarpan. Akibat pemukulan yang terjadi pada 24 Februari lalu, Zuki dirawat di rumah sakit dan menyebabkan trauma hingga tak berani masuk sekolah.
"Kejadian ini kembali mencoreng dunia pendidikan kita. Guru kan harusnya mencontohkan perilaku yang benar, tapi yang ini guru pukul murid, masuk RS sampai 3 hari. Harusnya guru memberi nilai luhur, tapi di sini menunjukkan premanisme," ujar Ki Kusumo saat ditemui di kawasan Matraman Jakarta Timur, baru-baru ini.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsesk Metro Cakung, Jakarta Timur oleh ibu Zuki, Salmah, setelah terjadi pemukulan. Salmah juga telah melakukan visum atas luka yang dialami Zuki hari itu juga, namun kasusnya malah ditelantarkan oleh pihak kepolisian.
"Saya sebagai orang yang peduli pendidikan dan nasib Zuki, akan meminta kejelasan kepada kepolisian mengenai kasus Zuki ini. Selain itu, saya juga berusaha untuk mendatangi sekolah, mengapa selama dua bulan, sekolah seperti menelantarkan Zuki yang sudah tidak pernah sekolah setelah pemukulan," sambung Ki Kusumo.
"Bayangkan jika ini terjadi pada anak-anak atau adik-adik kita. Kami siap mendukung kasus Zuki agar dituntaskan. Dan kami akan membawa kasus seperti ini ke jalur hukum," tutupnya.
Ki Kusumo Harap Pendidikan Jauh dari Kekerasan - artis.inilah.com
Sebagai tokoh masyarakat, Ki Kusumo mengaku banyak menerima laporan dari sejumlah korban kekerasan di sekolah dalam bentuk kekerasan yang mengakibatkan kematian, 'bullying', pelecehan, baik antara murid dengan murid ataupun guru dengan siswa.
Kasus terkahir yang membuat prihatin produser film 'The Police' ini adalah kasus yang dialami Zuki, bocah yang duduk di kelas 2 SMP PGRI 38, Cakung, Jakarta Timur.
Dengan alasan membuat keributan, Zuki dipukul kepalanya dengan sepatu oleh gurunya yang bernama Sarpan. Akibat pemukulan yang terjadi pada 24 Februari lalu, Zuki dirawat di rumah sakit dan menyebabkan trauma hingga tak berani masuk sekolah.
"Kejadian ini kembali mencoreng dunia pendidikan kita. Guru kan harusnya mencontohkan perilaku yang benar, tapi yang ini guru pukul murid, masuk RS sampai 3 hari. Harusnya guru memberi nilai luhur, tapi di sini menunjukkan premanisme," ujar Ki Kusumo saat ditemui di kawasan Matraman Jakarta Timur, baru-baru ini.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsesk Metro Cakung, Jakarta Timur oleh ibu Zuki, Salmah, setelah terjadi pemukulan. Salmah juga telah melakukan visum atas luka yang dialami Zuki hari itu juga, namun kasusnya malah ditelantarkan oleh pihak kepolisian.
"Saya sebagai orang yang peduli pendidikan dan nasib Zuki, akan meminta kejelasan kepada kepolisian mengenai kasus Zuki ini. Selain itu, saya juga berusaha untuk mendatangi sekolah, mengapa selama dua bulan, sekolah seperti menelantarkan Zuki yang sudah tidak pernah sekolah setelah pemukulan," sambung Ki Kusumo.
"Bayangkan jika ini terjadi pada anak-anak atau adik-adik kita. Kami siap mendukung kasus Zuki agar dituntaskan. Dan kami akan membawa kasus seperti ini ke jalur hukum," tutupnya.
Ki Kusumo Harap Pendidikan Jauh dari Kekerasan - artis.inilah.com
sangpetualang 02 May, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar