Titanic, Apakah Tenggelam Karena Namanya?
Ini khas budaya orang awam di desa-desa Indonesia, seperti saya contohnya,
Yang tidak jarang mengaitkan sebuah kejadian pada nama dan maknanya.
Contohnya sederhananya dapat dilihat pada perubahan nama anak di desa.
Seorang anak karena bapaknya rajin menyaksikan sinetron, dengan bangga
Memilih nama Kurniawan Awangga, seorang tokoh idola pada sinetron remaja.
Tetapi setelah setahun berlalu sang anak bukannya sehat segar waras raganya,
Tetapi sakitnya tiga kali seminggu, dan badannya kurus ceking tak bertenaga.
Percaya ada yang salah dengan nama, pergilan ini orang tua yang sederhana
Ke temannya yang diyakini punya pandangan atas masa depan anak manusia.
Setelah berbincang-bincang seperlunya, akhirnya ke luar juga petuah berharga,
Nama diubah, kenduri diadakan, kalau punya uang lebih boleh adakan pesta.
Nah ... ajaibnya setelah nama WARAS PUTRA dicantelkan pada ini bocah desa,
Eh perlahan sakitnya berkurang, badannya mulai berisi, dan semuanya gembira.
Ternyata nama Kurniawan Awangga memang terlalu berat bagi putra dari desa.
Mau percaya bagaimana, lha dulu sering sakit kan karena kurang asupan gizinya,
Tetapi tidak mau percaya juga bagaimana, lha sekarang buktinya memang nyata.
Itulah nama dan maknanya jika konsep orang-orang sederhana tolok ukurnya.
Lalu bagaimana dengan Titanic, nama kapal mewah luar biasa pada jamannya,
Yang pada pelayaran perdananya saja sudah tenggelam ke dasar lautan raya?
Apakah bukan karena terlalu berat nama hingga disenggol dan disentuh sedikit saja,
Langsung membawa sebagian penumpangnya bermain-main di dasar samudera?
Ayo disimak dari mana nama ini berasal, apa maknanya dan bagaimana sejarahnya!
Kelompok Titan dan Olympian adalah dua kelompok dewa yang berperang hobinya.
Pernah suatu ketika kelompok Titan ingin merebut kedudukan dan tahta para dewa,
Yang oleh sang penguasa utama sebenarnya telah diwariskan pada putra mahkota,
Tetapi kelompok Titan tidak diam begitu saja, si putra mahkota dihabisi tanpa sisa,
Bahkan sebagian dagingnya dipanggang sebagai santapan dalam pesta istimewa.
Raja para dewa tentu saja marah luar biasa ketika tindakan kejam tak terkira-kira
Akhirnya terbongkar juga, seluruh anggota kelompok bandit Titan dihabisi juga,
Kemudian dengan bantuan Athena, putra mahkota segera dibuatkan tiruannya,
Agar dapat dengan segera mewarisi tahta dan mulai memerintah kerajaan dewa.
Titan adalah juga tanah liat berwarna putih yang digunakan dalam upacara agama.
Tetapi makna paling populer bagi Titan adalah raga dan tenaga yang meraksasa,
Karenanya tidak mengherankan jika bulan terbesar planet Saturnus, Titan namanya.
Nah dengan nama yang jelas-jelas punya makna raga dan tenaga yang meraksasa,
Jelas masuk logika jika pemiliknya yang mempunyai kuasa menentukan nama apa
Yang paling tepat untuk salah satu dari tiga kapal raksasa milik mereka, pilih ini nama.
Dari Titan muncullah Titanic salah satu kapal mewah dan raksasa antar samudera,
Sebagai jawaban atas kompetisi dan persaingan pelayaran lintas samudera raya
Dengan Cunard yang sebelumnya sukses meluncurkan Lusitania dan Mauretania.
RMS Olympic, RMS Titanic, dan HMHS Britannic, tiga serangkai kapal raksasa,
Jadi senjata utama guna arungi samudera raya angkut penumpang antar benua.
Yang mereka lupa, ini kalau budaya Jawa jadi acuannya, ketika memilih itu nama,
Tidak diperhatikan latar belakangnya, bukankah Titan pada akhirnya harus sirna,
Jika harus berhadapan dengan Olympian, seperti catatan dalam kisah para dewa?
Sayang memang, hanya gara-gara nama, ribuan orang harus ke dasar samudera!
Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – Poznan, Poland
Ini khas budaya orang awam di desa-desa Indonesia, seperti saya contohnya,
Yang tidak jarang mengaitkan sebuah kejadian pada nama dan maknanya.
Contohnya sederhananya dapat dilihat pada perubahan nama anak di desa.
Seorang anak karena bapaknya rajin menyaksikan sinetron, dengan bangga
Memilih nama Kurniawan Awangga, seorang tokoh idola pada sinetron remaja.
Tetapi setelah setahun berlalu sang anak bukannya sehat segar waras raganya,
Tetapi sakitnya tiga kali seminggu, dan badannya kurus ceking tak bertenaga.
Percaya ada yang salah dengan nama, pergilan ini orang tua yang sederhana
Ke temannya yang diyakini punya pandangan atas masa depan anak manusia.
Setelah berbincang-bincang seperlunya, akhirnya ke luar juga petuah berharga,
Nama diubah, kenduri diadakan, kalau punya uang lebih boleh adakan pesta.
Nah ... ajaibnya setelah nama WARAS PUTRA dicantelkan pada ini bocah desa,
Eh perlahan sakitnya berkurang, badannya mulai berisi, dan semuanya gembira.
Ternyata nama Kurniawan Awangga memang terlalu berat bagi putra dari desa.
Mau percaya bagaimana, lha dulu sering sakit kan karena kurang asupan gizinya,
Tetapi tidak mau percaya juga bagaimana, lha sekarang buktinya memang nyata.
Itulah nama dan maknanya jika konsep orang-orang sederhana tolok ukurnya.
Lalu bagaimana dengan Titanic, nama kapal mewah luar biasa pada jamannya,
Yang pada pelayaran perdananya saja sudah tenggelam ke dasar lautan raya?
Apakah bukan karena terlalu berat nama hingga disenggol dan disentuh sedikit saja,
Langsung membawa sebagian penumpangnya bermain-main di dasar samudera?
Ayo disimak dari mana nama ini berasal, apa maknanya dan bagaimana sejarahnya!
Kelompok Titan dan Olympian adalah dua kelompok dewa yang berperang hobinya.
Pernah suatu ketika kelompok Titan ingin merebut kedudukan dan tahta para dewa,
Yang oleh sang penguasa utama sebenarnya telah diwariskan pada putra mahkota,
Tetapi kelompok Titan tidak diam begitu saja, si putra mahkota dihabisi tanpa sisa,
Bahkan sebagian dagingnya dipanggang sebagai santapan dalam pesta istimewa.
Raja para dewa tentu saja marah luar biasa ketika tindakan kejam tak terkira-kira
Akhirnya terbongkar juga, seluruh anggota kelompok bandit Titan dihabisi juga,
Kemudian dengan bantuan Athena, putra mahkota segera dibuatkan tiruannya,
Agar dapat dengan segera mewarisi tahta dan mulai memerintah kerajaan dewa.
Titan adalah juga tanah liat berwarna putih yang digunakan dalam upacara agama.
Tetapi makna paling populer bagi Titan adalah raga dan tenaga yang meraksasa,
Karenanya tidak mengherankan jika bulan terbesar planet Saturnus, Titan namanya.
Nah dengan nama yang jelas-jelas punya makna raga dan tenaga yang meraksasa,
Jelas masuk logika jika pemiliknya yang mempunyai kuasa menentukan nama apa
Yang paling tepat untuk salah satu dari tiga kapal raksasa milik mereka, pilih ini nama.
Dari Titan muncullah Titanic salah satu kapal mewah dan raksasa antar samudera,
Sebagai jawaban atas kompetisi dan persaingan pelayaran lintas samudera raya
Dengan Cunard yang sebelumnya sukses meluncurkan Lusitania dan Mauretania.
RMS Olympic, RMS Titanic, dan HMHS Britannic, tiga serangkai kapal raksasa,
Jadi senjata utama guna arungi samudera raya angkut penumpang antar benua.
Yang mereka lupa, ini kalau budaya Jawa jadi acuannya, ketika memilih itu nama,
Tidak diperhatikan latar belakangnya, bukankah Titan pada akhirnya harus sirna,
Jika harus berhadapan dengan Olympian, seperti catatan dalam kisah para dewa?
Sayang memang, hanya gara-gara nama, ribuan orang harus ke dasar samudera!
Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – Poznan, Poland
tribudhisastrio 14 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar