Selain PD, Sutan juga menangkap sinyal kekesalan yang sama dari anggota koalisi lain seperti PAN, PPP, PKB dan Golkar. Karena itu, semua masalah ini akan diadukan pada ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siang ini dalam rapat di Kantor DPP.
"Otomatislah (kita adukan), suasana kebatinan waktu kita lobi-lobi itu juga," terangnya.
sumber
Lobi-lobi pimpinan parpol terus dilakukan menuju 30 Maret 2012 hari H sidang paripurna. "Sebenarnya saya dapat laporan tiap hari selama saya berada di Beijing dan Seoul. Sekali lagi naluri saya mengatakan it is not that easy, tidak semudah itu. Sampailah pada tanggal 29 April, dilaporkan kepada saya everything is to be ok," tegas SBY.
Sesaat setelah mendarat di Jakarta pada 29 April sore hari, Presiden SBY kemudian menggelar rapat di bandara Halim Perdanakusumah selama 1,5 jam dengan para menteri dan pihak-pihak terkait mengenai perkembangan politik tentang sidang paripurna rencana kenaikan harga BBM. Saat itu, SBY mendapat laporan bahwa parpol koalisi masih kompak.
Setelah rapat berakhir, kata SBY, ternyata masih banyak dinamika politik yang terjadi. "Tapi saya makin tahu sebenarnya sebagian koalisi dari kita, bukan hanya satu partai, masih memiliki agenda-agenda tersembunyi," kata dia. Namun SBY tidak menjelaskan apa agenda-agenda tersembunyi tersebut dan tidak menyebut nama parpol itu.
Biasanya, lanjut SBY, dirinya memiliki waktu satu hari istirahat untuk melakukan konsolidasi setelah melawat ke luar negeri. "Tapi saat itu tidak. Saya pada 29 (Maret) malam hari sampai jam 03.00 subuh. Pagi berangkat lagi, dan tanggal 30-nya sampai jam 03.00 subuh lagi. Yang saya ceritakan adalah liku-liku 30 Maret dari pagi, siang, sore, hingga malam hari. Ini medan politik kita. Di situlah saya menguji kepribadian, kepribadian dari para politisi kita," kata SBY.
Seharusnya, kata SBY, seorang presiden tidak harus turun langsung dalam lobi-lobi politik. Namun, karena sidang paripurna BBM ini sangat penting, SBY terpaksa memantau lobi politik.
"Presiden sangat jarang engage langsung, hand on. Tapi kemarin saya pimpin langsung, karena berbahaya. Kalau sampai UU ABPN-P ini tidak tembus, ekonomi kita sangat terganggu. Dan itu ditunggu mereka. Biarkan SBY yang dari Demokrat tidak diberikan kewenangan UU untuk melakukan segala sesuatunya, sehingga akan kolaps," tegas dia.
sumber
--------
Sutan sampai perlu laporan kepada SBY tentang kenaikan BBM.
SBY bilang dia memimpin sendiri lobi2, berarti dia tahu keadaan=tidak perlu laporan lagi.
Jadi siapa yang bohong ?
Apakah sebenarnya pidato ini sekedar pencitraan agar tidak kalah sama golkar ?
"Otomatislah (kita adukan), suasana kebatinan waktu kita lobi-lobi itu juga," terangnya.
sumber
Lobi-lobi pimpinan parpol terus dilakukan menuju 30 Maret 2012 hari H sidang paripurna. "Sebenarnya saya dapat laporan tiap hari selama saya berada di Beijing dan Seoul. Sekali lagi naluri saya mengatakan it is not that easy, tidak semudah itu. Sampailah pada tanggal 29 April, dilaporkan kepada saya everything is to be ok," tegas SBY.
Sesaat setelah mendarat di Jakarta pada 29 April sore hari, Presiden SBY kemudian menggelar rapat di bandara Halim Perdanakusumah selama 1,5 jam dengan para menteri dan pihak-pihak terkait mengenai perkembangan politik tentang sidang paripurna rencana kenaikan harga BBM. Saat itu, SBY mendapat laporan bahwa parpol koalisi masih kompak.
Setelah rapat berakhir, kata SBY, ternyata masih banyak dinamika politik yang terjadi. "Tapi saya makin tahu sebenarnya sebagian koalisi dari kita, bukan hanya satu partai, masih memiliki agenda-agenda tersembunyi," kata dia. Namun SBY tidak menjelaskan apa agenda-agenda tersembunyi tersebut dan tidak menyebut nama parpol itu.
Biasanya, lanjut SBY, dirinya memiliki waktu satu hari istirahat untuk melakukan konsolidasi setelah melawat ke luar negeri. "Tapi saat itu tidak. Saya pada 29 (Maret) malam hari sampai jam 03.00 subuh. Pagi berangkat lagi, dan tanggal 30-nya sampai jam 03.00 subuh lagi. Yang saya ceritakan adalah liku-liku 30 Maret dari pagi, siang, sore, hingga malam hari. Ini medan politik kita. Di situlah saya menguji kepribadian, kepribadian dari para politisi kita," kata SBY.
Seharusnya, kata SBY, seorang presiden tidak harus turun langsung dalam lobi-lobi politik. Namun, karena sidang paripurna BBM ini sangat penting, SBY terpaksa memantau lobi politik.
"Presiden sangat jarang engage langsung, hand on. Tapi kemarin saya pimpin langsung, karena berbahaya. Kalau sampai UU ABPN-P ini tidak tembus, ekonomi kita sangat terganggu. Dan itu ditunggu mereka. Biarkan SBY yang dari Demokrat tidak diberikan kewenangan UU untuk melakukan segala sesuatunya, sehingga akan kolaps," tegas dia.
sumber
--------
Sutan sampai perlu laporan kepada SBY tentang kenaikan BBM.
SBY bilang dia memimpin sendiri lobi2, berarti dia tahu keadaan=tidak perlu laporan lagi.
Jadi siapa yang bohong ?
Apakah sebenarnya pidato ini sekedar pencitraan agar tidak kalah sama golkar ?
Ir.Soekarno 11 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar