Politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, mengatakan ia bukan politikus pertama di Indonesia yang menjabat sebagai manajer tim nasional PSSI. Menurutnya, tidak ada yang salah politikus menjadi manajer timnas. "Saya heran, kenapa saat saya ditunjuk menjadi manajer timnas banyak orang protes? Padahal saya bukan politikus pertama yang ditunjuk menjadi manajer timnas," kata Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat itu.
Ramadhan mencontohkan politikus Partai Persatuan Pembangunan Hasrul Azwar sudah menjadi manajer timnas U-21 jauh sebelumnya. Sebelumnya lagi, almarhum Adjie Massaid juga pernah menjabat sebagai manajer tim nasional U-23 pra-Olimpiade sebelum meninggal dunia.
Ramadhan mengklaim memiliki pengetahuan cukup banyak tentang timnas karena sejak sekolah dasar sudah mengikuti perkembangannya. "Saya ikuti sepak bola nasional sejak era Perserikatan, lalu Galatama, sampai era Liga Indonesia," ujarnya.
Setelah menjadi anggota DPR, Ramadhan mendirikan klub sepak bola di Pacitan dan diberi nama Garap FC (Gardu Aspirasi Ramadhan Pohan Football Club) pada 2010. Ia memilih Pacitan karena daerah pemilihannya pada pemilu 2009.
"Saya juga pernah meliput Piala Eropa dan Copa America di Bolivia," kata mantan wartawan Jawa Pos itu. Ketika liputan itu ia mengaku kenal akrab dengan beberapa pemain nasional Bulgaria seperti Hristo Stoichkov, Emil Kostadinov, Yrdan Letchkov, serta pelatihnya, Dimitar Penev. "Saya saat itu belajar bagaimana pelatih dan pemain berkomunikasi," ujarnya.
Pengalaman itulah yang dijadikan modal mengemban jabatan manajer timnas Merah Putih saat ini. Ramadhan percaya bisa mengaplikasikan pelajaran tentang timnas Bulgaria pada timnas Indonesia.
Ramadhan Pohan mendapat banyak kritik soal penunjukannya sebagai manajer timnas. Politikus Demokrat sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu dinilai "anak bawang" yang minim pengalaman di sepak bola.
SUMBER
ya karena dia dari partai itu jadinya banyak yang protes
niapra 29 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar