Sebuah langkah inisiatif dengan membagikan secara gratis 24 juta eksemplar dan menimbulkan kontroversi baik di kalangan politisi maupun umat Muslim di Jerman. Demikian diberitakan Fox News, Jumat (13/4/2012).
Sejumlah petinggi di Jerman mengatakan membagikan Alquran secara gratis yang dilakukan kelompok ultra-konservatif, Salafis, merusak makna isi kitab suci tersebut. "Saya mengutuk aksi ini," demikian disampaikan Volker Kauder, pemimpin parlemen dari kelompok konservatif pimpinan Kanselir Angela Merkel.
Kauder menduga proyek ini untuk menutupi pengrekrutan anggota militan. "Alquran disalahgunakan oleh kelompok aktivisi. Kelompok Muslim di Jerman berhak untuk menjauhkan diri mereka dari aksi ini," jelas Kauder.
Sementara, Kelompok The Central Council of Muslims juga mengeritik proyek ini dan dianggap memperlakukan isi kitab suci seperti brosur. Perusahaan penerbitan yang bekerjasama dengan kelompok Salafis ini menunda proyek tersebut untuk mengkaji ulang kerjsama tersebut.
sumber
Sejumlah petinggi di Jerman mengatakan membagikan Alquran secara gratis yang dilakukan kelompok ultra-konservatif, Salafis, merusak makna isi kitab suci tersebut. "Saya mengutuk aksi ini," demikian disampaikan Volker Kauder, pemimpin parlemen dari kelompok konservatif pimpinan Kanselir Angela Merkel.
Kauder menduga proyek ini untuk menutupi pengrekrutan anggota militan. "Alquran disalahgunakan oleh kelompok aktivisi. Kelompok Muslim di Jerman berhak untuk menjauhkan diri mereka dari aksi ini," jelas Kauder.
Sementara, Kelompok The Central Council of Muslims juga mengeritik proyek ini dan dianggap memperlakukan isi kitab suci seperti brosur. Perusahaan penerbitan yang bekerjasama dengan kelompok Salafis ini menunda proyek tersebut untuk mengkaji ulang kerjsama tersebut.
sumber
ri4nx 13 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar