PREDIKSI GUBERNUR DKI 2012

Peneliti Lembaga Survei Indonesia Dodi Ambardi memperkirakan empat pasang calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta melenggang ke putaran kedua dalam pemilihan yang digelar 11 Juli mendatang. Menurut dia, pasangan yang diperkirakan bertahan adalah Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama, Alex Noerdin-Nono Sampono dan Faisal Basri-Biem Benyamin. "Mereka akan meraih suara lebih dari 20 persen di putaran pertama," ujar Dodi saat dihubungi, Senin 19 Maret 2012.

Menurut Dodi, persaingan pada pemilihan gubernur kali ini sulit ditebak hasilnya. Alasannya, empat figur calon gubernur memiliki kekuatan dan daya tarik personal yang berbeda.

Pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, kata Dodi, memiliki perpaduan birokarasi dan militer. Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, juga berpengalaman memimpin Jakarta. "Modal Foke sebagai incumbent cukup meraup suara di putaran pertama."

Pasangan Jokowi yang didampingi Basuki Tjahja Purnama alias Ahok juga mampu merebut simpati masyarakat. Selain didukung partai yang punya basis kuat di kelas menengah bawah, Jokowi juga telah menjadi tokoh nasional. Popuparitas jokowi yang melejit melalui program mobil Esemka akan berpengaruh terhadap psikologi masyarakat dalam memilih.

Untuk pasangan Alex Nurdin dan Nono Sampono, Dodi menilai keduanya memiliki modal pengalaman. Alex masih memimpin Sumatera Selatan dan dinilai cukup berhasil. Alex juga didukung finansial yang kuat. "Dia juga dikenal di kalangan menengah atas."

Pasangan lain yang menurut Dodi patut diperhitungkan adalah pasangan faisal Basri-Biem Benyamin. Keduanya dikenal luas oleh masyarakat menengah ke atas dan terdidik melalui berbagai situs sosial. Faisal juga dinilai memiliki terobosan untuk menarik hati pemilih. Apalagi untuk kelas masyarakat yang kurang mempercayai pemerintah. "Tapi Faisal harus bekerja keras karena tak didukung mesin politik."

Dua pasangan lainnya, Hidayat Nur Wahid-Triwisaksana dan Hendardjio Soepandji-Ahmad Riza Patria dinilai akan kalah di putaran pertama. Hidayat, meski didukung partai besar, Partai Keadilan Sejahtera, menurut Dodi tidak cukup populer dibanding calon lainnya. Namun diakui Dodi pemilih dan basis PKS adalah massa yang disiplin. Hanya sosok Hidayat selama ini relatif tenggelam dan tidak muncul dalam pemberitaan media.

Ketatnya persaingan empat pasang calon menurut Dodi akan menyita perhatian. Konstelasi politik DKI yang dinilai berubah sewaktu-waktu ditambah munculnya jago-jago kuat akan membuat hasil Pilkada sulit diprediksi. "Modalnya keempat pasangan calon sudah sama kuat, tergantung bagaimana mesin politik mereka bekerja."

SUMBER

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...