Kolaborasi Bongkar Korupsi, Ayo Angie ... !
Apa nona yang satu ini ikut korupsi dan menerima uang banyak sekali?
Jelas pasti dan tidak perlu diragukan lagi, karena ada begitu banyak saksi.
Cuma sayangnya meski dulu di awal-awal sekali sempat hampir mengakui
Tetapi seiring dengan berlalunya waktu, kemudian banyaknya intervensi,
Nona cantik ini mulai sibuk berdansa tango berkelit ke kanan dan ke kiri.
Cuma kalau tango harus diperankan sepasang sejoli eh ... ini mantan puteri
Menari dan berdansa sendiri, akibatnya dansa dan tari tampak tak harmoni,
Orang pun mencibir tanda banyak yang tidak mengerti akhirnya membenci.
Bagaimana bisa berdusta kok memakai gaya burung onta melindungi diri,
Kepala memang bersembunyi tapi itu lho pantat dikerek membubung tinggi.
Tentu saja orang-orang pada tertawa geli bagaimana ini nona yang politisi,
Berbohong kok naif sekali, sampai BB yang sudah dipakai ke sana ke sini
Eh tidak diakui di depan hakim pengadilan negeri ketika dia menjadi saksi.
Ya itulah ... tetapi sudahlah ... Que Sera, Sera ... Whatever will be will be
Jay Livingstone dan Ray Evans di The Man Who Knew Too Much bernyanyi.
Yang sudah berlalu biarlah berlalu Angie, apa yang mau terjadi biar terjadi.
Sekarang ayo berkolaborasi dan bongkar semua korupsi penyebab ini negeri
Terengah-engah melangkah menanggung beban orang serakah tak tahu diri.
Dulu nona ini pasti diberi janji setinggi langit sedalam bumi sampai-sampai
Bulu ketiak pun tidak diakui tumbuh sendiri, tapi kini setelah ditahan sendiri,
Sementara si pemberi janji tetap enak-enak duduk di kursi sambil atur strategi
Anggaran mana lagi yang bisa dikorupsi, muncullah satu gagasan kolaborasi.
Bahasa kerennya justice collaboration – pelaku kejahatan siap membuka diri,
Membeberkan fakta dan bukti, bagaimana sih modus operandi kasus korupsi
Mulai dari hulu ke hilir, mulai dari gedung dewan sampai ke pusat birokrasi.
Bongkar dan ceritakan saja semuanya jangan lagi ada dusta di sana dan di sini.
Dan yang paling bagus adalah mulai dengan diri sendiri karena kalau yang ini,
Pasti tidak akan ada yang keberatan walau bisa jadi ada banyak yang peduli,
Karena memang sangat mustahil nona ini sendirian mengatur-atur itu korupsi.
Angie kan bukan orang paling tinggi dalam tangga hierarki pengatur strategi.
Ada kolega sesama kursi, ada kolega setingkat menteri, ada juga para petinggi
Di jajaran elit birokrasi negeri, ada juga para pengendali dari induk organisasi.
Mereka ini yang nanti paling peduli dan memelototi kala nona ini telanjangi diri.
Tetapi lanjut saja non, boleh sambil berkata emangnya sekarang gue peduli,
Sudah lama gue siksa diri, eh ... ujung-ujungnya gue sendiri juga yang rugi.
Gue kagak lagi peduli, ape kate orang nanti, yang penting gue mau ubah diri,
Masak di jaman informasi begini gue masih diminta berdusta, caranya naif lagi.
Sekarang gue mau kolaborasi dengan semua aparat penegak hukum ini negeri.
Gue memang korupsi, gue memang ikut atur sedikit strategi, tetapi ... ya tetapi
Kan gue juga dapat perintah dan ini lho para petinggi yang pengatur strategi.
Kemudian ... yah kemudian tidak ada dusta lagi, semua meluncur berapi-api,
Ini begini, itu begini, uangnya ke sini, penerimanya ini, ini ada sejumlah bukti.
Negeri berguncang tapi segera tenang kembali karena koruptor kakapnya dibui.
Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com - Poznan, Poland
Apa nona yang satu ini ikut korupsi dan menerima uang banyak sekali?
Jelas pasti dan tidak perlu diragukan lagi, karena ada begitu banyak saksi.
Cuma sayangnya meski dulu di awal-awal sekali sempat hampir mengakui
Tetapi seiring dengan berlalunya waktu, kemudian banyaknya intervensi,
Nona cantik ini mulai sibuk berdansa tango berkelit ke kanan dan ke kiri.
Cuma kalau tango harus diperankan sepasang sejoli eh ... ini mantan puteri
Menari dan berdansa sendiri, akibatnya dansa dan tari tampak tak harmoni,
Orang pun mencibir tanda banyak yang tidak mengerti akhirnya membenci.
Bagaimana bisa berdusta kok memakai gaya burung onta melindungi diri,
Kepala memang bersembunyi tapi itu lho pantat dikerek membubung tinggi.
Tentu saja orang-orang pada tertawa geli bagaimana ini nona yang politisi,
Berbohong kok naif sekali, sampai BB yang sudah dipakai ke sana ke sini
Eh tidak diakui di depan hakim pengadilan negeri ketika dia menjadi saksi.
Ya itulah ... tetapi sudahlah ... Que Sera, Sera ... Whatever will be will be
Jay Livingstone dan Ray Evans di The Man Who Knew Too Much bernyanyi.
Yang sudah berlalu biarlah berlalu Angie, apa yang mau terjadi biar terjadi.
Sekarang ayo berkolaborasi dan bongkar semua korupsi penyebab ini negeri
Terengah-engah melangkah menanggung beban orang serakah tak tahu diri.
Dulu nona ini pasti diberi janji setinggi langit sedalam bumi sampai-sampai
Bulu ketiak pun tidak diakui tumbuh sendiri, tapi kini setelah ditahan sendiri,
Sementara si pemberi janji tetap enak-enak duduk di kursi sambil atur strategi
Anggaran mana lagi yang bisa dikorupsi, muncullah satu gagasan kolaborasi.
Bahasa kerennya justice collaboration – pelaku kejahatan siap membuka diri,
Membeberkan fakta dan bukti, bagaimana sih modus operandi kasus korupsi
Mulai dari hulu ke hilir, mulai dari gedung dewan sampai ke pusat birokrasi.
Bongkar dan ceritakan saja semuanya jangan lagi ada dusta di sana dan di sini.
Dan yang paling bagus adalah mulai dengan diri sendiri karena kalau yang ini,
Pasti tidak akan ada yang keberatan walau bisa jadi ada banyak yang peduli,
Karena memang sangat mustahil nona ini sendirian mengatur-atur itu korupsi.
Angie kan bukan orang paling tinggi dalam tangga hierarki pengatur strategi.
Ada kolega sesama kursi, ada kolega setingkat menteri, ada juga para petinggi
Di jajaran elit birokrasi negeri, ada juga para pengendali dari induk organisasi.
Mereka ini yang nanti paling peduli dan memelototi kala nona ini telanjangi diri.
Tetapi lanjut saja non, boleh sambil berkata emangnya sekarang gue peduli,
Sudah lama gue siksa diri, eh ... ujung-ujungnya gue sendiri juga yang rugi.
Gue kagak lagi peduli, ape kate orang nanti, yang penting gue mau ubah diri,
Masak di jaman informasi begini gue masih diminta berdusta, caranya naif lagi.
Sekarang gue mau kolaborasi dengan semua aparat penegak hukum ini negeri.
Gue memang korupsi, gue memang ikut atur sedikit strategi, tetapi ... ya tetapi
Kan gue juga dapat perintah dan ini lho para petinggi yang pengatur strategi.
Kemudian ... yah kemudian tidak ada dusta lagi, semua meluncur berapi-api,
Ini begini, itu begini, uangnya ke sini, penerimanya ini, ini ada sejumlah bukti.
Negeri berguncang tapi segera tenang kembali karena koruptor kakapnya dibui.
Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com - Poznan, Poland
tribudhis 30 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar