JAKARTA, — Indonesia Corruption Watch menemukan bukti kecurangan dan kebocoran soal dan kunci jawaban pada pelaksanaan ujian nasional untuk jenjang SMP. Hasil investigasi ICW menemukan bocoran soal dan kunci jawaban telah diberikan kepada siswa satu hari sebelum ujian.
Bocoran diperoleh siswa dari guru dan guru memperoleh bocoran dari pegawai tata usaha. Dari penelusuran posko, pegawai tata usaha itu mendapat bocoran soal dari sekolah induk tempat penyebaran soal UN ke sekolah-sekolah.
Informasi awal mengenai kebocoran ini diperoleh dari posko pengaduan yang dibentuk masyarakat sipil di 16 kabupaten/kota pada tanggal 24 April 2012.
Hal itu diungkapkan peneliti senior ICW, Febri Hendri, Kamis (26/4/2012), di Jakarta. "Kepala sekolah ditengarai juga mengetahui bocoran ini, bahkan mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapat bocoran," ujarnya.
Berdasarkan hasil verifikasi bocoran dan jawaban soal UN Matematika yang berkode soal A69, B71, C86, D45, dan E57, diketahui ada kecocokan lebih dari 60 persen antara bocoran dan jawaban 40 soal UN yang sebenarnya.
"Memang ada jawaban salah dalam bocoran itu. Tapi, jawaban salah ini tidak terlalu banyak dan bisa dipahami karena pembocor soal tidak ingin nilai siswa yang dapat bocoran terlalu mencolok," kata Febri.
Adanya bocoran ini, lanjutnya, membuktikan bahwa sistem UN 2012, terutama untuk jenjang SMP, tidak dapat diandalkan. Sistem ini mudah dibobol pihak-pihak tertentu. Febri menegaskan, pihaknya menyesalkan kasus kebocoran ini karena secara tidak langsung mengajarkan ketidakjujuran dan kecurangan kepada siswa.
(author unknown) 26 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar