Jakarta Tingkah polah anggota DPR kembali menuai kritik. Kali ini soal kunjungan kerja ke luar negeri alias kunker sambil berwisata. Bukan apa-apa, selain soal kunker yang memakai uang negara, wisata jalan-jalan ini membuat miris. Uang negara dipakai.
"Sudah jelas hasil kunker biasanya nihil. Ini tambah berwisata," kritik peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Apung Widadi, Selasa (24/4/2012).
Kritik Apung bukan tanpa dasar. Di masa reses ini, sejumlah komisi di DPR beralasan melakukan kunker ke luar negeri. Salah satunya yakni Komisi I DPR yang mengunjungi 4 negara selama reses, yakni Jerman, Polandia, Afrika Selatan, dan Ceko. Disela-sela kunjungan kerja ke luar negeri tersebut, anggota Komisi I DPR sempat berwisata dan berbelanja souvenir.
"Sebenarnya soal etika, bagaimana kunjungan kerja ke luar negeri tapi malah berwisata," tambahnya.
Selama ini DPR selalu berjuang atas nama rakyat. Patut dicatat, berapa anggaran yang dikeluarkan anggota dewan yang terhormat itu kemudian dibandingkan dengan kehidupan sehari-hari pemilihnya.
"Perlu digugah kembali nurani anggota dewan. Bukankah sekarang sudah ada era internet, bila ingin tahu mengenai sesuatu tinggal searching saja," tuturnya.
Sebelumnya, soal wisata di tengah kunjungan ini dimaklumi pimpinan DPR. Anggota DPR tak dilarang menyempatkan berwisata selama kunjungan kerja ke luar negeri. Asalkantidak menganggu tugas anggota DPR.
"Yang penting kalau tugas utamakan tugas, di luar tugas itu urusan pribadi," kata Ketua DPR Marzuki Alie dalam pesan singkat kepada wartawan, Senin (23/4/2012).
Sumber:
ndemping 24 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar