Jakarta Peran perempuan di Indonesia tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Di Hari Kartini ini, Wapres Boediono bahkan menegaskan peran perempuan dalam kebijakan-kebijakan nasional dan daerah.
"Dalam era demokrasi, peran perempuan dalam dunia politik sangat penting. Kebijakan-kebijakan nasional maupun daerah perlu sentuhan perempuan, sentuhan para ibu," ujar Boediono.
Boediono mengatakan itu dalam sambutannya pada acara 'Konsolidasi Nasional Jaringan Kaukus Perempuan Parlemen se-Indonesia' di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/4/2012). Boediono tidak menjelaskan lagi maksud ucapannya tersebut.
Menurut Boediono, sudah ada UU yang menjamin keterlibatan perempuan dalam pemilu. Perempuan dalam keterlibatan pemilu meningkat walau belum mencapai 30 persen. Tapi politik tidak hanya bicara soal kualitas namun kuantitas.
"Para tokoh-tokoh perempuan sebaiknya bisa memasyarakatkan politik kepada perempuan-perempuan daerah," tuturnya.
Boediono memaparkan, perjuangan perempuan sebelum kemerdekaan yakni kesetaraan, perlindungan dalam rumah tangga, pendidikan dan kesehatan reproduksi. Sementara setelah kemerdekaan didominasi oleh perjuangan keserataan dalam dunia politik.
"Hasilnya saat ini sudah cukup signifikan," ucap mantan gubernur BI ini.
Dalam acara itu, Boediono didampingi Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPD Irman Gusman, Wakil Ketua MPR Melani Leimena, Wakil Ketua DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang mengenakan kebaya merah dengan rambut dikonde, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar yang mengenakan kebaya putih dengan rambut disasak tinggi.
Beberapa tamu undangan mengenakan baju daerah. Acara diisi beberapa tarian daerah.
Sumber:
ebezemez 21 Apr, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar