Sejak 2004, SBY 3 Kali Naik & Turunkan Harga BBM
Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi Zaenal A Budiyono mengatakan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak bersifat mutlak.
Selama memerintah sejak 2004, pemerintahan SBY sudah tiga kali menaikkan harga BBM. Namun dalam periode yang sama, harga BBM juga tiga kali diturunkan.
"Artinya, kenaikan harga BBM itu tidak mutlak, karena sewaktu-waktu bisa diturunkan, disesuaikan mekanisme ekonomi yang ada," ujar Zaenal dalam rilis yang diterima INILAH.COM, Rabu (6/3/2012).
Jika melihat asumsi harga minyak dunia APBN 2012, yaitu 90 dolar Amerika Serikat per barel, pemerintah akan menanggung beban subsidi yang sangat besar, karena harga minyak sekarang berkisar 115 dolar Amerika Serikat per barel.
"Pemerintah harus menyelamatkan anggaran, supaya tidak mengganggu pembiayaan program-program untuk rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan dan lain-lain," ungkap Zaenal.
Secara politik dan ekonomi, Zaenal melihat menaikkan BBM bukanlah tindakan yang populis. "Tapi kita juga harus realistis," tambahnya.
Dalam pandangannya, kenaikan harga BBM tidak berdiri sendiri, karena sangat terkait dengan perkembangan ekonomi global, terutama menyangkut harga minyak dan nilai tukar rupiah.
"Saya pikir para pengamat dan elite politik yang sekarang banyak mengkritik kebijakan pemerintah bisa menganalisis perkembangan ekonomi global. Karena dengan analisis, kritik akan lebih fair," tegas Zaenal.
sumber
priyatin 08 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar