Peringkat Lippo Karawaci Terkerek Bisnis Rumah Sakit

Nasib PT Lippo Karawaci Tbk lebih baik dibandingkan PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) atau PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang terancam gagal bayar (default) surat utangnya. Akhir pekan lalu, Standard & Poors (S&P) menaikkan peringkat kredit jangka panjang Lippo Karawaci dari B+ menjadi BB- dengan prospek stabil.

Lembaga pemeringkat internasional tersebut juga mendongkrak peringkat surat utang senior tanpa jaminan (senior unsecured notes) perusahaan properti milik Grup Lippo ini sebesar US$ 395,6 juta. Surat utang itu baru jatuh tempo tahun 2015 mendatang.

[imagetag]

S&P menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil saat ini melahirkan permintaan kuat terhadap properti dan healthcare, serta menaikkan okupansi hotel dan pusat perbelanjaan Lippo Karawaci. Rasio utang terhadap EBITDA (laba kotor) perusahaan ini pada tahun 2012 diperkirakan kurang dari empat kali. Ini lebih kecil dari rata-rata rasio utang Lippo Karawaci dalam tiga tahun terakhir yang sebesar 4,7 kali.

S&P juga melihat bisnis kesehatan dan rumahsakit yang dilakoni Lippo Karawaci mulai membuahkan hasil. Meski marginnya lebih rendah, bisnis kesehatan ini menghasilkan arus kas yang lebih stabil ketimbang bisnis pengembangan properti. Perusahaan ini juga memperoleh pemasukan dari bisnis penyewaan properti, dividen dari investasi First Real Estate Investment Trust (First REIT) dan Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT).

iandi 05 Mar, 2012

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...