Pabrik Ramah Lingkungan Bakal Hadir di Karawang

Sumber : Property Investment, Indonesia Property Listing Market News, Homes Sale Indonesia | Rumah.com


Share29 | [imagetag] | [imagetag] Komentar | [imagetag] E-mail ke teman | [imagetag] Bookmark & Share
[imagetag] RumahCom - Menyusul dua perusahaan asal Jepang yang berintestasi di Indonesia beberapa waktu lalu, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan membangun pabrik baru di Karawang. Pembangunan pabrik ini terutama dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi lemari es dan mesin cuci yang permintaannya semakin meningkat.

"Permintaan produk lemari es dan mesin cuci di dalam negeri terus berkembang seiring pertumbuhan ekonomi dan permintaan pasar," Fumihiro Irie, Presiden Direktur PT SEID. Irie mengungkapkan, nantinya pabrik baru ini akan memproduksi lemari es sebanyak 220 ribu per bulan (dua kali lipat dari kapasitas produksi pabrik saat ini) dan memproduksi mesin cuci 140 ribu per bulan (2,5 kali lebih banyak dari produksi saat ini). "Dengan demikian, pabrik yang akan mempekerjakan sebanyak 1.200 karyawan ini akan mampu memproduksi lemari es dan mesin cuci dengan skala terbesar di dunia," katanya.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas tiga hektar ini, terletak di Karawang Industrial Park. Menurut rencana, pembangunan pabrik ini akan dimulai pada Juli 2012 dan akan mulai beroperasi pada pertengahan 2013 mendatang. "Untuk membangun pabrik ini, kami mengeluarkan dana sebesar Rp1,2 triliun," kata Irie.

Setelah pabrik baru ini beroperasi, lanjut Irie, pabrik di Pulogadung akan dipindahkan ke pabrik baru. "Di Pulogadung hanya akan memproduksi TV CRT dan LCD, selain sebagai kantor pusat dan service center Sharp," jelasnya.

[imagetag]


Selain itu, pabrik baru ini dirancang menjadi 'super green factory' yang akan mengantongi sertifikat ISO 14000, sebagai pabrik yang ramah lingkungan. Fumihiro Irie mengatakan, konsep dan kriteria 'super green factory' merupakan konsep yang dibuat sendiri oleh Sharp. "Pabrik ini harus bisa menurunkan tingkat pembuangan CO2 dan meminimalkan sampah yang dihasilkan dari proses produksi," katanya.

Konsep 'super green factory' yang ideal, imbuh Irie, harus 'zero waste', atau tidak mengeluarkan sampah dan limbah sama sekali. Misalnya, listrik yang digunakan berasal dari panel surya, sementara limbah air bisa dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman.

Anto Erawan
(antoerawan@rumah.com)

GuruRumah 19 Mar, 2012

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...