JAKARTA - Mantan pengasuh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, yang sebelumnya diangkat kisahnya oleh Associated Press, mulai menarik banyak perhatian. Pengasuh transgender itu bahkan menerima tawaran pekerjaan.
Hari-hari Evie yang sebelumnya tidak dilihat sebelah mata pun oleh banyak orang kini tiba-tiba berubah. Evie yang dahulunya adalah seorang pria, kini mulai berhubungan kembali dengan keluarganya.
Transgender berusia 66 tahun itu pun bahkan menerima tawaran pekerjaan yang menggiurkan dari sebuah sekolah Katolik di Jakarta. Kisahnya yang sempat menjadi pengasuh Obama, langsung menarik perhatian banyak pihak.
"Setelah hidup tanpa memiliki harapan, sekarang sepertinya pintu terbuka bagi saya. Kini pintu surga mulai meniup ke arah saya," ucap Evie seperti dikutip Associated Press, Kamis (8/3/2012).
"Bahkan keluarga yang sebelumnya tidak pernah pedulikan saya, mulai datang menemui," lanjutnya.
Namun Evie menyadari hal ini tidak akan bertahan selamanya. Tetapi dirinya merasa kisahnya ini dapat membuka mata warga Indonesia, mengenai keberadaan transgender.
Sebelumnya, Evie memang mengeluhkan penerimaan masyarakat terhadap transgender atau biasa disebut waria.
Kisah Evie ini bahkan menyentuh Philip Myers, seorang guru AS yang bekerja di sekolah Katolik Saint Peter, Jakarta. Myers pun menawarkan pekerjaan kepada Evie sebagai koki dan pembantu.
"Saya tidak peduli jika dia mau datang dengan pakian perempuan atau tidak. Penampilan luar tidak penting, yang terpenting adalah hatinya," jelas Myers.
Sumber : Okezone Kelanjutan <<
Hari-hari Evie yang sebelumnya tidak dilihat sebelah mata pun oleh banyak orang kini tiba-tiba berubah. Evie yang dahulunya adalah seorang pria, kini mulai berhubungan kembali dengan keluarganya.
Transgender berusia 66 tahun itu pun bahkan menerima tawaran pekerjaan yang menggiurkan dari sebuah sekolah Katolik di Jakarta. Kisahnya yang sempat menjadi pengasuh Obama, langsung menarik perhatian banyak pihak.
"Setelah hidup tanpa memiliki harapan, sekarang sepertinya pintu terbuka bagi saya. Kini pintu surga mulai meniup ke arah saya," ucap Evie seperti dikutip Associated Press, Kamis (8/3/2012).
"Bahkan keluarga yang sebelumnya tidak pernah pedulikan saya, mulai datang menemui," lanjutnya.
Namun Evie menyadari hal ini tidak akan bertahan selamanya. Tetapi dirinya merasa kisahnya ini dapat membuka mata warga Indonesia, mengenai keberadaan transgender.
Sebelumnya, Evie memang mengeluhkan penerimaan masyarakat terhadap transgender atau biasa disebut waria.
Kisah Evie ini bahkan menyentuh Philip Myers, seorang guru AS yang bekerja di sekolah Katolik Saint Peter, Jakarta. Myers pun menawarkan pekerjaan kepada Evie sebagai koki dan pembantu.
"Saya tidak peduli jika dia mau datang dengan pakian perempuan atau tidak. Penampilan luar tidak penting, yang terpenting adalah hatinya," jelas Myers.
Sumber : Okezone Kelanjutan <<
lamurdey 09 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar