DKI Jakarta (foto: dok.Okezone) ( sejauh mata memandang..... )
JAKARTA - DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia dinilai sudah tidak mampu menampung banyaknya penduduk. Ibaratnya, Jakarta seperti orang yang memiliki penyakit kelebihan berat badan alias obesitas.
Hal ini dikemukakan oleh Pengamat Perkotaan Yayat Supratna. Menurutnya, Jakarta sudah semakin mencekam. Kondisi ini diperburuk karena ledakan penduduk dan sistem pemerintahan yang tidak berjalan dengan baik.
"Kegendutan karena terlalu banyak menampung penduduk. Saat ini saja penduduk Jakarta totalnya hampir 10 juta jiwa. Sudah tidak mampu lagi menampung semuanya. Makanya harus diberdayakan daerah-daerah sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi," katanya, saat menjadi pembicara dalam Redbons Discussion bertajuk Untuk Jakarta Lebih Baik, yang diadakan okezone, di Jakarta, Sabtu (3/3/2012).
Yayat menambahkan konsep kota megepolitan harus benar-benar diterapkan. Artinya, pemerintah yang memimpin Jakarta jangan hanya mengurus Kota Jakarta, tapi juga mengurus semua daerah mitranya tersebut, sehingga derajatnya setara, dengan pembangunan yang merata pula.
"Untuk itu harus ada redistribusi. Misalkan kawasan industri dipindahin ke daerah-daerah yang tidak padat penduduknya. Semua jangan dipusatkan dalam kota Jakarta," paparnya.
Kota-kota seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi jangan dijadikan sebagai penyangga Jakarta, tapi harus menjadi mitra. Pembangunan pun harus lebih banyak dibangun di daerah-daerah tersebut, sehingga semua aktifitas tidak terpusat di dalam Kota Jakarta. (rhs)
belajar dari kekacauan Jakarta, seharusnya kota-kota lain sudah bisa mengantisipasi lonjakan penduduk, agar kejadian 'obesitas' seperti Jakarta bisa di hindari....
(author unknown) 03 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar