Zona Malam - Pertumbuhan penyakit seks, khusunya HIV/AIDS, kembali meningkat di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ada dugaan, itu disebabkan banyaknya seks menyimpang, yang menjadi pemicu kuat berkembangnya penyakit ini.
Tragisnya lagi, kini Kota Medan mulai disebut-sebut sebagai "Kota Gay". Pasalnya, pertumbuhan kaum gay (laki-laki suka laki-laki) belakangan semakin pesat. Sesuai data KPA (Komisi Pnanggulangan AIDS) Kota Medan menyebutkan, jumlah kaum gay di Kota Medan sudah mencapai 1.699 orang dan waria berjumlah 664 orang.
Perilaku seks menyimpang dari kaum gay dan waria ini diduga kuat menjadi pemicu berkembangnya penyakit HIV/AIDS. Ilustrasi Foto
"Komunitas ini (Gay-red) termasuk tertutup. Namun, ketika dipetakan jumlahnya 1.699 orang dengan profesi beraneka ragam. Banyak juga yang memiliki keluarga (anak-istri), namun memiliki pasangan gay juga," ujar Marsudi Budi Utomo, pengelola program KPA Kota Medan.
Sementara, menurut dr Yulia Maryani, potensi penularan menyakit HIV/AIDS dari kaum ini cukup tinggi. "Kelompok gay cenderung melakukan hubungan seksual lewat anus (anal seks-red). Seperti diketahui anus adalah tempat pembuangan yang banyak ditemui pembuluh darah di daerah sekitar anus. Sehingga, dengan seksual yang rutin dilakukan lewat anus akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan luka pada bagian tersebut. Luka inilah yang nantinya akan menjadi pintu masuknya virus HIV melalui darah," paparnya.
"Tidak ada cara lain untuk mencegah penularan IMS dan HIV melalui hubungan seksual kecuali dengan menggunakan kondom secara rutin dan harus benar-benar memperhatikan tentang cara penggunaannya agar tidak terjadi kesalahan," jelasnya. *dae
sumber:waduh:
Spoiler:
Tragisnya lagi, kini Kota Medan mulai disebut-sebut sebagai "Kota Gay". Pasalnya, pertumbuhan kaum gay (laki-laki suka laki-laki) belakangan semakin pesat. Sesuai data KPA (Komisi Pnanggulangan AIDS) Kota Medan menyebutkan, jumlah kaum gay di Kota Medan sudah mencapai 1.699 orang dan waria berjumlah 664 orang.
Perilaku seks menyimpang dari kaum gay dan waria ini diduga kuat menjadi pemicu berkembangnya penyakit HIV/AIDS. Ilustrasi Foto
"Komunitas ini (Gay-red) termasuk tertutup. Namun, ketika dipetakan jumlahnya 1.699 orang dengan profesi beraneka ragam. Banyak juga yang memiliki keluarga (anak-istri), namun memiliki pasangan gay juga," ujar Marsudi Budi Utomo, pengelola program KPA Kota Medan.
Sementara, menurut dr Yulia Maryani, potensi penularan menyakit HIV/AIDS dari kaum ini cukup tinggi. "Kelompok gay cenderung melakukan hubungan seksual lewat anus (anal seks-red). Seperti diketahui anus adalah tempat pembuangan yang banyak ditemui pembuluh darah di daerah sekitar anus. Sehingga, dengan seksual yang rutin dilakukan lewat anus akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan luka pada bagian tersebut. Luka inilah yang nantinya akan menjadi pintu masuknya virus HIV melalui darah," paparnya.
"Tidak ada cara lain untuk mencegah penularan IMS dan HIV melalui hubungan seksual kecuali dengan menggunakan kondom secara rutin dan harus benar-benar memperhatikan tentang cara penggunaannya agar tidak terjadi kesalahan," jelasnya. *dae
sumber:waduh:
semproter 11 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar