Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarif Hasan, mengatakan partainya belum memutuskan nama yang akan diusung pada Pilgub DKI Jakarta. Meskipun demikian, pilihan Demokrat sudah mengerucut pada dua nama yaitu Fauzi 'Foke' Bowo dan Nahrowi Ramli. PD belum memberikan suara resminya untuk salah satu dari dua nama yang mencuat di internal partai tersebut. Syarif menekankan hal tersebut akan bergantung pada hasil survei. "Siapa yang surveinya bagus itu yang kita dukung," kata Syarif. Menurut Syarif, peluang untuk mengusung Fauzi Bowo kembali pada pesta demokrasi itu masih terbuka lebar. Apalagi, Fauzi dulunya merupakan calon incumbent dari PD. Foke, panggilan akrab Fauzi, saat ini pun tercatat sebagai anggota Dewan Pembina PD. Namun demikian, PD pun sedang menggodok kemungkinan mendukung Nahrowi Ramli yang juga kader Demokrat. Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah itu tidak menampik bahwa Nahrowi juga berpeluang untuk maju. "Dia juga bagus," kata Syarif. |
Nahrowi didukung Anas, Foke didukung SBY. Duel yang menarik Anas vs SBY untuk melihat siapa sebenarnya yang terkuat di PD. Padahal stigma korupsi PD, sangat berat untuk menang siapapun calonnya. Paling-paling kompromi: Foke-Nahrowi walaupun berat menentukan siapa yang wakil. Duel menarik dipinggir ring.
Daripada mengincar posisi Wagub mendampingi Foke, ini kesempatan PKS untuk mem boost up Triwisaksana ke DKI-1, ditengah pertarungan gajah demokrat. Dengan mengkonsolidasi suara pendukung PKS Jakarta. Kalaupun kalah, itung itung latihan.
Karena kalau Jokowi jadi masuk bursa, persaingan akan sangat berat. Kesederhanaan, pemihakan yang jelas dan keefektifan kepemimpinan wonder boy dari Solo ini memberi warna lain dan nilai lebih dibanding success story Alex Nurdin di Sumsel.
Dipinggir ring, Alex Nurdin kemungkinan akan mencetak rekor tersendiri dengan mengalahkan Yahya bersaudara, dengan menggusur Tantowi Yahya dari pencalonan, setelah dulu menggusur Helmi Yahya.
Kontras Jokowi dan Alex Nurdin dihampir semua hal menjadi indikator penting untuk menemu kenali jati diri masyarakat Jakarta sebenarnya.
Semua parpol telah menurunkan pemain terbaiknya. Bahkan juga kedua pasangan calon independen, walaupun kabarnya kesulitan mendulang suara dukungan untuk maju ke pemilihan.
Beruntunglah masyarakat Jakarta akan mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik. Kalau uang tidak bermain vulgar dalam Pemilukada DKI Jakarta.
Let's the party begin!!!!
ini_gw_loh 07 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar