Jakarta – Politisi cantik Angelina Sondakh bisa bernapas lega. Setelah Mindo Rosalina Manulang tidak hadir dalam persidangan sebagai upaya konfrontir dengan kesaksian Angie, langkah kebebasan mantan Putri Indonesia 2001 ini kian terlihat. Inilah yang membuat jantung seorang pengacara kondang, Hotman Paris berdetak lebih kencang.
Hotman Paris, sebagai pengacara M. Nazaruddin mengatakan kunci kebenaran kasus Wisma Atlet ini terletak pada perihal isi pesan Blackberry Messenger atau BBM. Seperti diketahui sebelumnya, antara Rossa dan Angie terdapat silang kesaksian.
"Padahal di situlah isinya paling kuat untuk menjerat Angie dan Komisi X DPR dan Banggar DPR," ujar Hotma saat ditemui di kantornya, di kawasan Sudirman Jakarta, Jumat 2 Maret 2012. Menurutnya, bukti BBM tersebut terancam kandas jika dibenturkan dengan tata cara perundang-undangan di pengadilan. "Karena menurut undang-undang, butuh minimal dua saksi selain Rosa. Nah, Rosa ini sudah tidak hadir, sehingga alat bukti sudah tidak bisa digunakan lagi," jelasnya.
Dengan gugurnya bukti itu, Angie kini bisa bernapas lega. Apalagi, tidak terjadi konfrontir dan persidangan menetapkan tidak bisa dilakukan konfrontir lagi. Menurut Hotma, kesalahan utama terjadi sejak di awal pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi periode Bibit-Chandra.
"Yang salah KPK pimpinan era Bibit-Chandra karena keterlibatan Angie sudah ada dalam BAP Julianis di bulan Juli agustus 2011," jelasnya. Hanya saja, keterlibatan Angie ini tidak didalami oleh penyidik KPK.
"Selalu saja disudutkan kepada Nazar. Bahkan Blackberry Angie yang hilang entah ke mana, tidak di tindaklanjuti," keluhnya.
Walau masih ada waktu, Hotma yakin KPK akan sulit memenjarakan Angie. "Masih ada kesempatan penyidik KPK untuk mencari bukti tambahan, tapi mungkin terlambat," jelas Hotma.
sumber
Hotman Paris, sebagai pengacara M. Nazaruddin mengatakan kunci kebenaran kasus Wisma Atlet ini terletak pada perihal isi pesan Blackberry Messenger atau BBM. Seperti diketahui sebelumnya, antara Rossa dan Angie terdapat silang kesaksian.
"Padahal di situlah isinya paling kuat untuk menjerat Angie dan Komisi X DPR dan Banggar DPR," ujar Hotma saat ditemui di kantornya, di kawasan Sudirman Jakarta, Jumat 2 Maret 2012. Menurutnya, bukti BBM tersebut terancam kandas jika dibenturkan dengan tata cara perundang-undangan di pengadilan. "Karena menurut undang-undang, butuh minimal dua saksi selain Rosa. Nah, Rosa ini sudah tidak hadir, sehingga alat bukti sudah tidak bisa digunakan lagi," jelasnya.
Dengan gugurnya bukti itu, Angie kini bisa bernapas lega. Apalagi, tidak terjadi konfrontir dan persidangan menetapkan tidak bisa dilakukan konfrontir lagi. Menurut Hotma, kesalahan utama terjadi sejak di awal pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi periode Bibit-Chandra.
"Yang salah KPK pimpinan era Bibit-Chandra karena keterlibatan Angie sudah ada dalam BAP Julianis di bulan Juli agustus 2011," jelasnya. Hanya saja, keterlibatan Angie ini tidak didalami oleh penyidik KPK.
"Selalu saja disudutkan kepada Nazar. Bahkan Blackberry Angie yang hilang entah ke mana, tidak di tindaklanjuti," keluhnya.
Walau masih ada waktu, Hotma yakin KPK akan sulit memenjarakan Angie. "Masih ada kesempatan penyidik KPK untuk mencari bukti tambahan, tapi mungkin terlambat," jelas Hotma.
sumber
priyatin 03 Mar, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar